قال الإِمَامُ مَالِك رحمه الله :
( أن هذا العلم ، هو لحمك ، ودمك ، وعنه تسأل يوم القيامة ، فانظر عمن تأخذه )
[الخطيب في الكفاية (21)]
Imam malik rahimahullah: berkata ;
Sesungguhnya ilmu ini (mempelajari aqidah dan syariat islam) adalah daging anda dan darah anda, kelak pada hari kiamat anda akan ditanya maka perhatikan dari siapa anda mengambilnya (mempelajarinya).
[alkhatib fil kafayah. 21]
Ilmu agama adalah perkara yang agung, yang dengannya seseorang bisa mendapatkan kebahagiaan dan keselamatan di dunia dan di akhirat.
Tanpa ilmu agama, seseorang akan binasa.
Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
ألا إنَّ الدُّنيا ملعونةٌ ملعونٌ ما فيها ، إلَّا ذِكرُ اللَّهِ وما والاهُ ، وعالِمٌ ، أو متعلِّمٌ
“Ketahuilah, sesungguhnya dunia itu terlaknat. Semua yang ada di dalamnya terlaknat kecuali dzikrullah serta orang yang berdzikir, orang yang berilmu agama dan orang yang mengajarkan ilmu agama” (HR. At Tirmidzi 2322, dihasankan oleh Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).
Oleh karena itu, menuntut ilmu agama adalah perkara yang besar dan serius.
Tidak boleh sembarangan dan main-main.
Termasuk di dalamnya, perkara memilih orang yang akan diambil ilmunya; yang akan dijadikan guru; juga merupakan perkara serius, tidak boleh serampangan.
Bahkan wajib selektif dalam menuntut ilmu agama, tidak mengambil ilmu dari sembarang orang.
Inilah yang diajarkan dalam Al Qur’an dan Sunnah Nabi serta teladan dari para ulama terdahulu.
Maka penting sekali untuk menyeleksi guru yang mengajarkan ilmu kepada kita agar kita bisa beramal sesuai dengan kebenaran, sesuai dengan apa yang Allah tunjukkan dalam Al Qur’an dan yang Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam tuntunkan dalam sunnahnya.
So, cari guru agama yang benar, bukan hanya tenar!
•••●✿❁✿●•••
MADRASAH MAR’AH SHALIHAH
Mencetak Generasi Shalihah, Meniti Jalan Salaful Ummah