Pernah kah kita merasa berjalan sendiri saat menuju kebaikan? Ingin rasanya keluarga ikut merasakan nikmat iman dan sunnah ini. Terlebih kedua orang tua yang telah merawat menyayangi saat kita lemah. Hal ini turut dirasakan oleh Nabi Ibrahim ‘alaihissalam, lalu apa yang beliau lakukan kepada orang tuanya?
Allah Ta’ala berfirman:
“Ceritakanlah (Hai Muhammad) kisah Ibrahim di dalam Al Kitab (Al Quran) ini. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan lagi seorang Nabi. Ingatlah ketika ia berkata kepada bapaknya; “Wahai bapakku, mengapa kamu menyembah sesuatu yang tidak mendengar, tidak melihat dan tidak dapat menolong kamu sedikitpun? Wahai bapakku, sesungguhnya telah datang kepadaku sebahagian ilmu pengetahuan yang tidak datang kepadamu, maka ikutilah aku, niscaya aku akan menunjukkan kepadamu jalan yang lurus. Wahai bapakku, janganlah kamu menyembah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu durhaka kepada Tuhan Yang Maha Pemurah. Wahai bapakku, sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan ditimpa azab dari Tuhan Yang Maha Pemurah, maka kamu menjadi kawan bagi syaitan””
(QS. Maryam: 41-45).
Mahabenar Allah dengan segala firmannya, tak hanya kita yang merasakan hal ini. Seorang Nabi pun pernah merasakan hal ini. Jangan putus harapmu kepada-Nya shalihaat! Sampaikan dakwah ini bertahap disertai kelembutan kepada kedua orang tua kita.
©️ 2023 muslim.or.id
Sumber: