Isthihadah merupakan penyakit. Maka sudah tentu jika penyakit harus diobati. Isthihadah bisa diobati dengan meruqyah diri atau mungkin pergi ke dokter yang ahli dalam bidang tersebut. Karna Allah tidak menurunkan suatu penyakit pasti ada obatnya. Jadi jangan putus asa ya, selama masih hidup kamu bisa mengusahakan apa yang menurutmu terlihat tidak mungkin kamu lakukan.
Sebagian wanita mengeluarkan darah terus menerus sampai melewati masa haid yang menjadi kebiasaannya. Bahkan hampir sebulan penuh darah juga tak kunjung henti. Inilah yang disebut sebagai darah istihadhah.
Istihadhah yang dialami wanita bisa berupa darah yang terus menerus keluar tanpa henti seperti yang dialami Fathimah binti Abu Hubaisy atau darah terus menerus keluar namun berhenti dua atau tiga hari saja seperti yang dialami Hamnah binti Jahsy.
Dari ‘Aisyah radhiyallahu’anha berkata, “Fatimah binti Abu Hubaisy pernah bertanya kepada Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam,
يا رسول اللّه إني لا أطهُرْ . وفي رواية أستحاضُ فلا أطهُر
“Wahai Rasulullah, sesungguhnya saya ini tidak pernah suci.” Dalam riwayat lain, “Saya mengeluarkan darah terus menerus sehingga tidak pernah suci.” (HR. Bukhari no. 228 dan Muslim no. 333)
Dari Hamnah binti Jahsy saat mendatangi Nabi shallallahu’alaihi wasallam, beliau berkata,
يارسول اللّه إني أستحاضُ حيضةً كبيرةً شديدة
Wallahu ta’ala a’lam
“Ya Rasulullah, saya mengeluarkan darah istihadhah yang sangat deras sekali.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dll)
Darah istihadhah bisa jadi keluar dari rahim, ‘adna’ rahim (bawah rahim), atau keluar dari kemaluan. Para dokter menyatakan bahwa istihadhah itu keluar karena beberapa sebab:
- 1. Bengkaknya rahim.
- 2. Luka pada leher rahim.
- 3. Bengkak pada leher rahim.
- 4. Pembengkakan atau adanya sesuatu pada kemaluan
•••●✿❁✿●•••
Faidah dari Kajian Ahad ( Darah Isthihadah Bagi Wanita)
Ustadz Ali Musri Semjan Putra, M. A hafidzahullah
MADRASAH MAR’AH SHALIHAH
_Mencetak Generasi Shalihah, Meniti Jalan Salaful Ummah_