Bahwa semua perintah yang ada di Alquran adalah bentuk kasih sayang Allah kepada kita. Allah tidak sekedar memberi kita rezeki, ada hal yang paling lebih penting dari rezeki yaitu petunjuk yang Allah turunkan kepada kita bagaimana kita tahu harus beriman, berakidah yang akan menyelamatkan kita dari perbuatan-perbuatan yang akan merusak diri kita sendiri baik dari makanan, perilaku, tindakan, keyakinan lebih penting dari emas dan perak.
Hidayah atau petunjuk hanyalah milik Allah, bagaimana pun upaya kita untuk merubah seseorang, bagaimana pun kerja keras kita untuk menyadarkan seseorang, maka itu tidak ada artinya jika Allah tidak menghendaki hidayah kepadanya, orang tersebut tidak akan berubah sampai Allah memberikannya hidayah. Allah berfirman yang artinya“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Alloh memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Alloh lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56).
Ibnu katsir mengatakan mengenai tafsir ayat ini, “Allah mengetahui siapa saja dari hambanya yang layak mendapatkan hidayah, dan siapa saja yang tidak pantas mendapatkannya”.
Dan para rasul pertama kali menyeru kaumnya untuk membenahi aqidah mereka. Sebab aqidah merupakan dasar pondasi seluruh amal ibadah dan perbuatan yang dilakukan. Tanpa pembenahan aqidah amal menjadi tiada berguna. Allah Subhnahahu wa Ta’ala berfirman.
وَلَوْ أَشْرَكُوا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan” (Al-An’am/6 : 88)
Yaitu akan hapuslah seluruh amalan mereka.
Aqidah yang benar akan mendorongnya melakukan amal shalih dan mengarahkannya kepada nilai-nilai kebaikan dan perbuatan terpuji.
Wallahu a’lam
•••●✿❁✿●•••
Faidah dari Kajian Kitab Ushulus Sittah 04 (Hikmah Dimulainya Alquran dengan Basmallah)
Ustadz Ali Musri Semjan Putra, M. A hafidzahullah
MADRASAH MAR’AH SHALIHAH
Mencetak Generasi Shalihah, Meniti Jalan Salaful Ummah.