Sejatinya kegiatan yang kita lakukan semakin menggiring kita pada kematian, walaupun kita tidak bergerak namun waktu tetap berjalan. Waktu yang kita lalui tidak akan pernah terulang kembali, maka jangan tunda kebaikan-kebaikan (taswif) raihlah keberkahan waktu dengan ketaatan sebagai wujud syukur kepada Allah ta’ala.
Dari Abu Ishaq, ada yang berkata kepada seseorang dari ‘Abdul Qois, “Nasehatilah kami.” Ia berkata, “Hati-hatilah dengan sikap menunda-nunda (nanti dan nanti).”
Al Hasan Al Bashri berkata, “Hati-hati dengan sikap menunda-nunda. Engkau sekarang berada di hari ini dan bukan berada di hari besok. Jika besok tiba, engkau berada di hari tersebut dan sekarang engkau masih berada di hari ini. Jika besok tidak menghampirimu, maka janganlah engkau sesali atas apa yang luput darimu di hari ini.”
Dari Abdullah bin Abdil Malik, beliau berkata, “Kami suatu saat berjalan bersama ayah kami di atas tandunya. Lalu dia berkata pada kami, ‘Bertasbihlah sampai di pohon itu.’ Lalu kami pun bertasbih sampai di pohon yang dia tunjuk. Kemudian nampak lagi pohon lain, lalu dia berkata pada kami, ‘Bertakbirlah sampai di pohon itu.’ Lalu kami pun bertakbir. Inilah yang biasa diajarkan oleh ayah kami.”Itulah lisan yang selalu terjaga dengan hal manfaat dari waktu ke waktu.
•••●✿❁✿●•••
Faedah dari thalibah MMS MMS1-001782 pada kajian
(Wanita dalam Mengoptimalkan Waktu Sehat dan Luangnya)
Ustadz Ali Musri Semjan Putra, M. A hafidzahullah
MADRASAH MAR’AH SHALIHAH
Mencetak Generasi Shalihah, Meniti Jalan Salaful Ummah