Tentu dua diksi ini masih sedikit asing jika digabungkan. Namun rasanya arsitek adalah diksi yang tepat untuk seorang wanita yang siap membangun pondasi, selektif dalam memilih material serta mendesain rumah tangganya agar tersistem dengan baik. Berbicara mengenai sistem, aku pernah menjadi layaknya wanita yang memiliki ambisi untuk memperbaiki sistem sosial yang ada. Banyaknya permasalahan yang terjadi di era sekarang tentu perlu penyelesaian dengan sistem yang terbaik. Kegiatan sosial hingga ilmu negara tak bosan dipelajari, namun aku lupa akan satu hal.
Allah memberikan keistimewaan untuk memperbaikinya dari dekat. Aku terlahir sebagai perhiasan dunia, karena aku adalah wanita. Tentu kau pernah mendengar bahwa pendidikan utama berasal dari keluarga. Wanita, Allah memberikan keistimewaan dengan kedua tangannya, seorang wanita dapat memperbaiki sistem negara bahkan dunia, dari rumahnya. Maka jadilah arsitek rumah tangga dengan pondasi tauhid dan akidah yang benar, itu sudah cukup untuk memperbaiki sistem dunia.
“Wanita adalah tiang negara, jika baik wanitanya maka baiklah negaranya dan jika rusak wanitanya maka rusak pula negaranya”.
Pernahkah kamu mendengarnya? Maksud dari kalimat ini bukanlah mengharuskan wanita untuk menjadi politisi negara atau berjuang mati-matian mengatur sistem negara dengan melanggar syariat. Allah memberimu kemudahan dengan cara yang paling istimewa. Bukankah anak-anakmu tentu akan melanjutkan kehidupan dan menjadi penerus bangsa? Kita tentu mengharapkan sistem kaderisasi yang terbaik dari bibit yang unggul. Mengapa tidak kita berusaha fokus untuk menciptakan generasi Islam terbaik? Kita semua sepakat bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan utama untuk setiap anak karena hal ini berkaitan dengan pengembangan perilaku moral. Betapa Allah sangat mengistimewakan wanita, memberikannya amanah dalam merawat aset-aset negara.
“Wanita tidak perlu berpendidikan, ujung-ujungnya kan di dapur saja”.
“Untuk apa sarjana kalau ujung-ujungnya di rumah?”.
Sahabat shalihahku..
Yang pertama ingin ku sampaikan, percayalah kalimat itu tidak akan keluar dari seorang hamba yang paham dan mengimani ilmu agama dengan baik.
الأُمُّ هِيَ المدْرَسَةُ الأُوْلَى فِي حَيَاةِ كُلِّ إِنْسَانٍ
Ibu adalah sekolah pertama bagi kehidupan setiap insan.
Ungkapan yang sering kali kita dengar. Bagaimana mungkin Allah memberikan amanah besar kepada setiap wanita, namun Allah tidak memerintahkan wanita untuk berilmu? Tentu saja dalam sistem agama Islam, sangat menganjurkan bahkan memerintahkan setiap wanita untuk mempelajari ilmu yang bermanfaat.
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ
Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (Q.S Al-Mujadilah 58:11).
Muslimah sejati tentu paham bahwa ilmu merupakan kunci untuk meraih kebaikan dunia dan akhirat. Dengan ilmu seorang wanita dapat mendidik generasi penerus bangsa. Karena tidaklah mungkin teko yang kosong dapat memberikan manfaat air kepada setiap gelasnya.
Ingatkah kisah dari Amirul Mukminin? Umar bin Al-Khattab menyebutkan terdapat tiga hak anak. Yang pertama, seorang ayah hendaknya memilihkan calon ibu yang baik untuk anaknya. Kedua, memberikannya nama dengan nama yang baik. Ketiga hendaklah anak tersebut diajarkan menghafal Al-Qur’an. Betapa krusialnya seorang wanita bahkan menjadi kewajiban bagi setiap laki-laki untuk memilih wanita shalihah, karena kelak ia bukan hanya menjadi istri namun menjadi seorang ibu dari anak-anaknya.
Yang kedua, ingin ku sampaikan bahwa sebuah pemikiran yang keliru apabila seorang wanita menganggap bahwa dengan di rumah adalah peran yang tidak berharga, seolah tidak berkelas. Percayalah, atas izin Allah jika setiap wanita dapat memaksimalkan perannya sebagai seorang madrasah dengan pemahaman tauhid dan akidah yang benar, merawat setiap generasi Islam dari kedua tangannya, maka akan memberikan sebuah perubahan besar pada negara bahkan dunia. Justru bukan hanya dirinya yang berkelas. Namun atas izin Allah, Allah berikan peningkatan derajat kelas pada setiap hamba yang bertakwa dan berilmu.
Yang terakhir sahabat shalihah ku..
Terlahir sebagai wanita, itu artinya kita harus mempersiapkan diri untuk menjadi seorang arsitek yang berkualitas. Karena yang akan kita bangun bukan lagi rumah seorang menteri atau presiden, namun rumah yang akan kita bangun adalah rumah tangga. Bangunlah rumah itu diatas pondasi tauhid dan akidah yang kokoh, selektiflah dalam memasukan setiap material ilmu ke dalam dirimu, karena kelak itu akan menjadi modal untuk membangun pondasi rumah tanggamu.
Bangunlah rumah tanggamu dengan doa..
Membangun rumah tangga tidak cukup hanya dengan cinta, membangun rumah tangga tidak cukup hanya dengan materi, membangun rumah tangga tidak cukup hanya dengan ilmu parenting. Terkadang kita terlalu yakin atas kemampuan diri sendiri seolah-olah terus menuntut diri menjadi ibu yang sempurna. Sebagai wanita yang tentu akan menjadi seorang ibu, perlu mendoakan keluarganya, bahkan mendidik anak-anaknya dengan doa.
Ada tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan lagi, yaitu doa orang tua, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang terzalimi. (HR. Abu Daud).
Maka manfaatkanlah kesempatan ini dengan baik. Bangunlah rumahmu dengan material ilmu yang diridhoi Allah dan lapisi kerangkanya dengan doa. Sehingga kelak rumah tanggamu Allah bantu untuk terus berdiri kokoh, terhindar dari syubhat, ajaran bid’ah dan hal-hal lain yang dapat mengguncang pondasinya.
Dengan begitu akan lahirlah generasi penerus bangsa yang berkarakter. Aku ingin mengajak sahabat-sahabat shalihahku, dengan strategi yang paling efisien dalam memperbaiki sistem sosial di era sekarang. Bayangkan, jika setiap wanita berpikir untuk memakai strategi ini, sudah berapa banyak bibit-bibit unggul yang tercipta? Karena sejatinya kerja keras memang perlu, tapi yang kita butuhkan di era ini adalah bagaimana bekerja dengan cerdas.
Maka jadilah arsitek rumah tangga, dengan strategi yang cerdas. Dengan begitu akan terbentuk sistem yang cerdas, yang paling efisien dalam membuat sebuah perubahan. Dan inilah bentuk pemuliaan dari Allah terhadap wanita, karena dirimu istimewa.
1 komentar untuk “ARSITEK RUMAH TANGGA”
Jazakillah khairan atas ilmu yang diberikan. Semoga ilmu diatas selalu memberikan semangat atau ghirah bagi saya sebagai wanita muslimah yang tangguh sesuai Al-qur’an, sunnah, dan manhaj salaf ini.