Lihatlah pada dzikir, doa, dan amalan-amalanmu apakah sudah sesuai dengan tuntunan dan sunnah rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ?
Karna jangan sampai kita memikul amalan segunung namun tertipu tidak mendapat pahala sedikit pun.
Ubay bin Ka’ab menegaskan:
وإنّ ا قصدا في سبيل خير من اجتهاد في خلاف سبيل وسنّته
“Sederhana dalam amalan yang sesuai dengan sunnah lebih baik daripada banyak amalan tetapi menyelisihi sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam”.
Syaikh Musthafa Al-Bugha menyatakan bahwa terlarangnya memaksakan diri dalam ibadah dan bersikap berlebih-lebihan. Jika seseorang berlebih-lebihan dalam ibadah, ia tidak bisa menggapai tujuan, malah dapat yang sebaliknya, yaitu mendapatkan dosa. (Nuzhah Al-Muttaqin, hlm. 88).
Orang yang melakukan amalan tanpa tuntunan benar-benar merugi, amalannya sia-sia belaka dan tidak diterima. Dalam ayat Al Qur’an disebutkan,
قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
“Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.” (QS. Al Kahfi: 103-104)
Dari ’Aisyah, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda,
يَا أَيُّهَا النَّاسُ عَلَيْكُمْ مِنَ الأَعْمَالِ مَا تُطِيقُونَ فَإِنَّ اللَّهَ لاَ يَمَلُّ حَتَّى تَمَلُّوا وَإِنَّ أَحَبَّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ مَا دُووِمَ عَلَيْهِ وَإِنْ قَلَّ
”Wahai sekalian manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinu (ajeg) walaupun sedikit.”
Oleh MMS1-001782
Faidah dari materi Kitab Fadhlul Islam
Ustadz Ali Musri Semjan Putra, M. A hafidzahullah