Dari Masyruk, Ia berkata:
Berkata Abdullah (Ibnu Mas’ud): “tidak ada tahun kecuali tahun berikutnya lebih buruk dari tahun sebelumnya”
Bukan dari segi suburnya tanah, kemajuan teknologi, ekonomi, ataupun pemerintahnya namun yang dimaksud yaitu hilangnya, perginya para ulama dan orang-orang baik diantara kita.
Dari Zubair bin Adi ra, dia mengisahkan sebagai berikut:
أَتَيْنَا أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ فَشَكَوْنَا إِلَيْهِ مَا نَلْقَى مِنْ الْحَجَّاجِ فَقَالَ اصْبِرُوا فَإِنَّهُ لَا يَأْتِي عَلَيْكُمْ زَمَانٌ إِلَّا الَّذِي بَعْدَهُ شَرٌّ مِنْهُ حَتَّى تَلْقَوْا رَبَّكُمْ سَمِعْتُهُ مِنْ نَبِيِّكُمْ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Kami mendatangi Anas bin Malik, lantas kami mengadukan ulah Hajjaj kepadanya. Maka dia pun berkata, “Bersabarlah kalian, tidaklah datang kepada kalian suatu zaman, melainkan zaman itu lebih buruk daripada zaman sekarang. Dan kondisi ini akan terus berlangsung hingga kalian semua bertemu Rabb kalian. Aku mendengarnya dari Nabi kalian.” (Al-Bukhari, Al-Fitan, hadits no. 7068)
Menengok pada kasus Islamophobia dan ketidakadilan pada hak hak umat Islam, maka warnanya lebih kelam. Derita mayoritas dan tirani minoritas, adalah kata yang mungkin sedikit mewakili kondisi umat Islam hari ini. Hak untuk hidup layak dan adil dalam beribadah dan bermuamalah sesuai dengan keyakinan agamanya banyak dirampas. Bahwa di era orde baru nasib Umat Islam juga menderita, namun tidak bisa dipungkiri bahwa tantangan internal dan eksternal umat Islam hari ini jauh lebih berat dan lebih komplek.
Faedah Kajian Fadhlul Islam, ahsanallaahu ilayki oleh Thalibah MMS, Nooris Mutiara Putri Perdani.
ID: MMS-001782
Ustadz Ali Musri Semjan Putra, M. A hafidzahullah