Manajemen Emosi Istri
[BAGIAN 1]
Mengapa Istri Harus Berupaya Belajar Mengenai Manajemen Emosi?
Biasanya, ketika seorang istri marah ke suami saat tidak mampu memeneg emosinya, perlakuan seorang istri tersebut adalah tidak menghargai suaminya, enggan melaksanakan kewajibannya kepada suaminya. Wajah yang di pasang cemberut tidak ada senyuman sedikitpun yang menghiasi bibirnya untuk suaminya, acuh tak acuh kepada suaminya, tidak mau mendatangi suaminya ketika suaminya memanggilnya untuk memenuhi kebutuhannya atas istrinya, dan keadaan lainnya yang membuat seorang istri mengabaikan sang suami.
Prilaku yang ditunjukkan seorang istri saat marah ini apabila terus dilakukan akan membahayakan diri istri itu sendiri.
Cara wanita marah:
- Mendebat suami –> pertengkaran makin hebat
- Arogan ke suami –> berteriak ke suami, memukul, mencakar –> KDRT
- Ngomel –> bicara tentang keburukan suami
- Diam seribu Bahasa –> tahan sampai berhari- hari
1. Wanita adalah mayoritas penghuni neraka
Seselesainya dari shalat Kusuf (shalat Gerhana), Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda menceritakan surga dan neraka yang diperlihatkan kepada beliau ketika shalat,
وَرَأَيْتُ النَّارَ فَلَمْ أَرَ كَالْيَوْمِ مَنْظَرًا قَطُّ وَرَأَيْتُ أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ. قَالُوا: لِمَ يَا رَسُوْلَ اللهِ؟ قَالَ: بِكُفْرِهِنَّ. قِيْلَ: يَكْفُرْنَ بِاللهِ؟ قَالَ: يَكْفُرْنَ الْعَشِيْرَ وَيَكْفُرْنَ اْلإِحْسَانَ، لَوْ أَحْسَنْتَ إِلىَ إِحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شَيْئًا قَالَتْ: مَا رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita.” Mereka bertanya, “Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Disebabkan kekufuran mereka.” Ada yang bertanya kepada beliau, “Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?” Beliau menjawab, “(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.”
(HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907) Tweet
Yang dimaksud kufur dalam hadits bukanlah maksudnya keluar dari Islam. Namun yang dimaksud adalah kufronul huquq, yaitu istri tidak mau memenuhi kewajiban terhadap suami. Jadi maksudnya bukanlah kufur terhadap Allah. Ini menunjukkan celaan bagi wanita yang dimaksud dalam hadits. (Lihat Syarh Shahih Muslim, 6: 192).
Jadi, maksud hadits adalah celaan untuk wanita yang tidak mau bersyukur pada pemberian suami. Bahkan ini yang jadi sifat wanita, jika ia tidak diberi sekali padahal sudah sering keinginannya dipenuhi oleh suami, maka ia akan menggelari suaminya dengan gelarang suami yang pelit. Wanita itu berkata, “Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu.” Hujan setahun benar-benar tidak teranggap dikarenakan adanya kemarau sehari.
2. Supaya tidak kehilangan ridha
Sabda Rasulullaah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pada hadits riwayat Ibnu Abbas radhiyallaahu ‘anhumaa,
ثَلَاثَةٌ لَا تَرْتَفِعُ صَلَاتُهُمْ فَوْقَ رُءُوسِهِمْ شِبْرًا رَجُلٌ أَمَّ قَوْمًا وَهُمْ لَهُ كَارِهُونَ وَامْرَأَةٌ بَاتَتْ وَزَوْجُهَا عَلَيْهَا سَاخِطٌ وَأَخَوَانِ مُتَصَارِمَانِ
“Ada tiga kelompok yang shalatnya tidak terangkat walau hanya sejengkal di atas kepalanya (tidak diterima oleh Allah). Orang yang mengimami sebuah kaum tetapi kaum itu membencinya, istri yang tidur sementara suaminya sedang marah kepadanya, dan dua saudara yang saling mendiamkan (memutuskan hubungan).” (HR. Ibnu Majah I/311 no. 971 dan dihasankan oleh Al-Albani dalam Misyakatul Mashabih no. 1128)
Tatkala suami sedang tidak ridha dengan seorang istri, maka Allahpun sedang tidak ridha kepadanya. Bahkan sholatnya tidak sudi Allah terima. Padahal, sholat adalah amal ibadah yang pertama kali di hisab oleh Allah.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya amal yang pertama kali dihisab pada seorang hamba pada hari kiamat adalah shalatnya. Maka, jika shalatnya baik, sungguh ia telah beruntung dan berhasil. Dan jika shalatnya rusak, sungguh ia telah gagal dan rugi. Jika berkurang sedikit dari shalat wajibnya, maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Lihatlah apakah hamba-Ku memiliki shalat sunnah.’ Maka disempurnakanlah apa yang kurang dari shalat wajibnya. Kemudian begitu pula dengan seluruh amalnya.”
(HR. Tirmidzi, no. 413 dan An-Nasa’i, no. 466. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini shahih.) Tweet
Dengan istri mahir mengatur emosi ketika berhadapan dengan suami ketika di dalam keadaan yang sedang tidak baik sekalipun, insya Allah ia tidak akan kehilangan ridha suami. Dengan begitu, insya Allah istri masih punya peluang besar untuk meraih ridha Allah. Bukankah yang dituju oleh setiap hamba Allah adalah ridha Allah? Jangan sampai, cara bermuamalah dengan suami ketika marah/ emosi menyebabkan seorang istri kehilangan ridha Allah.
3. Supaya tidak kehilangan kesempatan untuk masuk surga dari pintu manapun yang diinginkan
Saat seorang istri sedang marah pada suaminya, bukaankah kebanyakan istri tidak akan mau mematuhi dan taat kepada suaminya? Karena merasa dirinya sedang disakiti oleh suaminya, merasa dirinya diabaikan oleh suaminya, dan kepentingan serta perasaannya tidak diindahkan oleh sjami, seorang istri merasa benar untuk melakukan hal itu. Padahal, hal inilah yang menjadi musabab seorang istri kehilangan tiket VVIP ke surga Allah.
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا وَصَامَتْ شَهْرَهَا وَحَصَّنَتْ فَرْجَهَا وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ
“Apabila seorang wanita sholat lima waktu, berpuasa bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dari zina, dan taat kepada suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja yang ia kehendaki.”
[HR. Ibnu Hibban dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahihut Targhib: 1931] Tweet
Al-‘Allamah Ash-Shon’ani rahimahullah berkata,
لأن هذه الخلال أمهات أفعال الخير وأسباب دخول الجنة فإذا وفيت بها وقيت شر ما عداها
“Karena empat perkara dalam hadits ini adalah induk amalan-amalan baik dan sebab-sebab masuk surga, apabila seorang wanita mengamalkannya dengan baik maka ia akan terpelihara dari kejelekan.”
(At-Tanwir, 2/121) Tweet