Shalihaat, sejak kecil kita telah terbiasa diajarkan untuk senantiasa bersyukur mendapat nikmat. “Ucapkanlah ‘alhamdulillah’”, kata ibunda kita mendiktekan dan kita pun mengulanginya. Namun, sudah cukupkah cara bersyukur kita selama ini?
Ternyata, para ulama menjabarkan bahwa syukur tidak sekadar berujar alhamdulillah. Menurut Ibnul Qayyim dalam ‘Uddah Ash-Shabirin wa Dzakhirah Asy-Syakirin (hlm. 187), rukun syukur itu ada tiga:
- Mengakui nikmat itu berasal dari Allah.
- Memuji Allah atas nikmat tersebut.
- Meminta tolong untuk menggapai rida Allah dengan memanfaatkan nikmat dalam ketaatan.
Jika kita menunaikan rukun syukur ini, barulah kita dapat dikatakan telah bersyukur dengan benar.
Abu Hazim juga berkata,
وأما مَن شكر بلسانه ولم يشكر بجميع أعضائه : فمثَلُه كمثل رجل له كساء فأخذ بطرفه ، فلم يلبسه ، فلم ينفعه ذلك من البرد ، والحر ، والثلج ، والمطر ” .
“Siapa saja yang bersyukur dengan lisannya, namun tidak bersyukur dengan anggota badan lainnya, itu seperti seseorang yang mengenakan pakaian. Ia ambil ujung pakaian saja, tidak ia kenakan seluruhnya. Maka pakaian tersebut tidaklah manfaat untuknya untuk melindungi dirinya dari dingin, panas, salju dan hujan.” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 2:84).
Sehingga, secara ringkas, langkah-langkah cara bersyukur adalah:
- akui nikmat itu dari Allah dalam hati
- ucapkan syukur di lisan
- sebut nikmat itu berasal dari Allah, bukan karena diri kita
- manfaatkan nikmat untuk ibadah
- bersyukur bukan dengan bermaksiat
- mulai bersyukur dengan yang sedikit
- bisa jadi kita termasuk orang yang terasing dalam bersyukur, maka teruslah bersyukur
Semoga kita semua Allah beri taufik untuk selalu menjadi hamba yang bersyukur, aamiin Allahumma aamiin ✨
Jumat, 22 Safar 1445H
8 September 2023
•••●✿❁✿●•••
Sumber: