Penulis kitab Tuhfatul Ahwadzi mengatakan,
وحسن الخلق أي مع الخلق ، وأدناه ترك أذاهم وأعلاه الإحسان إلى من أساء إليه منهم
“Berakhlak mulia kepada sesama itu level terendahnya adalah tidak mengganggu dan menyakiti orang lain. Sedangkan akhlak mulia level paling tinggi adalah berbuat baik kepada orang yang menyakiti.”
Akhlak mulia kepada sesama manusia itu ada tiga level.
- Level terendah adalah cukup dengan menjadi orang yang tidak usil, tidak mengganggu dan tidak berulah dengan ulah yang menyakiti atau membuat tidak nyaman orang lain baik dengan kata-kata ataupun perbuatan.
- Level tengah adalah berbuat baik kepada orang yang berbuat baik kepada kita.
- Level tertinggi adalah berbuat baik kepada orang yang menyakiti kita semisal senyum manis yang tulus kepada orang yang suka buang muka kepada kita dan bersedekah kepada orang yang hobi memfitnah.
Hanya manusia pilihan yang bisa sampai level ini.
Itulah orang yang berakhlak mulia ikhlas lillahi ta’ala. Orang tersebut berakhlak mulia bukan karena mengharapkan balasan dunia berupa sikap baik orang kepada dirinya. Dia berkeyakinan bahwa akhlak mulia itu bukan jual beli namun semata berharap pahala di akherat nanti.
Ustadz Aris Munandar, S.S., M.P.I. hafizhahullah