Diterima atau tidaknya nasehat yang kita sampaikan kepada orang lain, itu di luar kendali kita.
Tugas kita hanyalah menyampaikan, yakni dengan memperhatikan adab dalam menasehati yang baik (secara empat mata) serta dengan menggunakan tutur kata yang baik dan sopan. Apabila setelah Kau nasehati justru ia menjauhimu, maka doakan saja agar Allah melembutkan hatinya dalam menerima hidayah.
[Kita Hanya Menyampaikan, Bukan Mengubah Paksa Orang Lain]
Tugas kita hanyalah menyampaikan.
Sebagaimana firman Allah Ta’ala,
“Dan kewajiban kami tidak lain HANYALAH MENYAMPAIKAN (perintah Allah) dengan jelas.” (QS. Yasin: 17)
Adapun memberikan mengubah orang lain. Maka ini hak khusus Allah Yaitu memberikan “Hidayah at-taufiq”.
Tentang hidayah ini, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
يَهۡدِي مَن يَشَآءُ إِلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسۡتَقِيمٍ
“Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.”
(al-Baqarah: 142)
إِنَّكَ لَا تَهۡدِي مَنۡ أَحۡبَبۡتَ وَلَٰكِنَّ ٱللَّهَ يَهۡدِي مَن يَشَآءُۚ
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya.”
(al-Qashash: 56)
•••●✿❁✿●•••
Faidah QnA
Ustadz Ali Musri Semjan Putra, M. A hafidzahullah
MADRASAH MAR’AH SHALIHAH
_Mencetak Generasi Shalihah, Meniti Jalan Salaful Ummah_