Betapa banyak orang yang mengaku cinta pada-Nya namun amalnya menyelisihi Rasul-Nya. Ulama salaf berkata
ليس الشأن أن تُحِب ولكن الشأن أن تُحَب
“Perkaranya bukanlah bagaimana engkau mengaku mencintai Allah, tetapi perkaranya apakah engkau dicintai Allah.”
Kutipan faidah dari thalibah MMS-002058
Ahsanallahu ilaykum
Baarakallahu fiikum
Cinta bukan sekedar pengakuan, namun cinta butuh pembuktian. Sekedar mengaku, semua orang pun bisa. Sebagaimana kata pepatah arab:
وكل يدَّعي وصلاً بليلى …. وليلى لا تقر لهم بذاكا
“Semua orang mengaku punya hubungan dengan Laila… namun Laila tak pernah mengiyakan hal itu.”
Maka tidak ada gunanya seseorang sekedar mengaku mencintai Allah, tanpa adanya pembuktian. Lalu apa buktinya seseorang benar-benar mencintai Allah?
Allah Ta’ala berfirman:
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS. Al Imran: 31).
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Syaikh Shalih Fauzan Al Fauzan menjelaskan:
“dalam ayat ini ada penjelasan tentang bukti cinta kepada Allah, manfaat dan buahnya. Bukti dan tanda cinta kepada Allah adalah mengikuti tuntunan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Manfaat cinta kepada Allah serta buahnya adalah mendapatkan kecintaan dari Allah, rahmat-Nya serta ampunan-Nya.”
(Al Irsyad ilaa Shahihil I’tiqad, 55).
Wallahu a’lam
Readmore https://kangaswad.wordpress.com/2018/06/10/bukti-cinta-kepada-allah/
Kitab Ushulus Sittah 18
️Ustadz Ali Musri Semjan Putra, M. A hafidzahullah