Perasaan cemburu adalah rasa takut pada diri seseorang terhadap orang lain, sekiranya orang lain tersebut menempati kedudukannya. Perasaan ini disertai dengan sifat keras, emosi dan kebencian terhadap orang yang menyainginya. Perasaan cemburu yang menghinggapi seseorang, dapat merusak keseimbangannya, dapat menyebabkan kepribadian dan kehidupannya menjadi kacau, bahkan bisa sampai mengakibatkan kelemahan fisik.
Imam Qadhi Iyadh berkata,”Ghirah terbentuk dari perubahan perasaan hati serta memuncaknya rasa marah, karena adanya keikutsertaan orang lain dalam perkara yang menjadi kekhususannya. Dan hal ini lebih tertuju pada suami isteri, berkenaan dengan hak sesama manusia. Adapun ghirahnya Allah Subhanahu wa Ta’ala , maka maknanya bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala akan menimpakan siksa kepada orang yang bermaksiat kepada-Nya.”
Ditinjau dari nilainya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala , cemburu ada dua macam. Dalam sebuah hadist disebutkan, bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ قَالَ: إِنَّ مِنَ الْغِيْرَةَ مَا يُحِبُّ اللهُ وَمِنْهَا مَا يَبْغُضُ اللهُ فَالْغِيْرَةُ الَّتِيْ يُحِبُّ اللهُ الْغِيْرَةُ فِيْ الرَّيْبَةِ وَالْغِيْرَةُ الَّتِيْ يَبْغُضُ اللهُ الْغِيْرَةُ فِيْ غَيْرِ الرَّيْبَةِ
Ada jenis cemburu yang dicintai Allah Subhanahu wa Ta’ala , adapula yang dibenci-Nya. Yang disukai, yaitu cemburu tatkala ada sangkaan atau tuduhan. Sedangkan yang dibenci, yaitu adalah yang tidak dilandasi tuduhan atau sangkaan kuat.
– Sunan al Baihaqi (7/308)
Baca selengkapnya di: http://almanhaj.or.id/2624-mengendalikan-rasa-cemburu-dalam-rumah-tangga.html