Tauhid itu ibarat pondasi sebuah bangunan. Maka bila pondasinya kropos, pondasinya tidak kuat, ibarat sebuah bangunan maka tentu akan sangat mudah bangunan itu roboh karena pondasinya yang lemah.
Tetapi bila pondasinya kuat, kokoh, walaupun datang gempa angin badai topan, dengan pondasi yang kuat, bangunan itu akan mampu bertahan.
Demikian pula keimanan dan ketakwaan seseorang bila aqidahnya kokoh, tauhidnya kuat bagaimanapun tantangan dan godaan serta cobaan dalam menjalankan agama ini niscaya dia akan tetap tegak kokoh bersabar istiqomah diatas agama yang mulia ini.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata :
“Semakin kuat tauhid dalam hati seorang hamba, maka semakin kuat pula imannya, ketenangannya, tawakkalnya, dan yakinnya.”
(Majmu’ al-Fatawa 28/30)
Ibnu Abbas radhiyallahu anhu berkata :
Takdir adalah tatanan tauhid. Barang siapa mentauhidkan Allah ta’ala dan beriman dengan takdir maka dia telah berpegang (teguh) pada tali yang sangat kuat yang tidak akan putus.
Dan barang siapa mentauhidkan Allah ta’ala dan mendustakan takdir maka sungguh pendustaannya terhadap takdir telah membatalkan tauhidnya.
Asy Syari’ah Lil Ajurri: 456
Materi Qowaidul Arba ke 1
Ustadz Ali Musri Semjan Putra, M. A hafidzahullah
Share Yuuk! Semoga faidah ilmu yang kita sampaikan berbuah pahala dan menjadi pemberat timbangan amal di yaumul hisab. Aamiin.
MADRASAH MAR’AH SHALIHAH
Mencetak Generasi Shalihah, Meniti Jalan Salaful Ummah