Apa yang dirasakan ketika bulan Ramadan hadir kembali? Gembira? Sedih? Biasanya saja? Wahai Salihah, jadikan bulan Ramadan ini momentum untuk kembali kepada Rabb Sang Maha Pemilik Alam Semesta. Janganlah lagi bersantai dan merasa puas dengan segala amal. Apakah yakin kita akan bertemu kembali dengan Ramadan tahun depan? Ketahuilah Salihah, banyak yang tertipu pada nikmat sehat dan waktu luang. Padahal dua nikmat ini seharusnya dapat dipergunakan dengan sebaik-baiknya, agar tak ada penyesalan di hari akhir.
Sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu, yaitu nikmat sehat dan waktu senggang.” (HR. Bukhari no. 6412, dari Ibnu ‘Abbas).
Dari hadis di atas, seharusnya kita mulai berbenah. Di bulan Ramadan yang mulia ini, sudah seharusnya memperbaiki kualitas ibadah. Jika sebelum Ramadan kita begitu senang scroll social media sambil rebahan, maka sekarang bangunlah dan pergunakan untuk membaca Al-Qur’an atau mendengar kajian atau amalan salih yang lain.
Kita tidak akan bisa mendapatkan pahala terbaik dari Allah Ta’ala di bulan Ramadan ini dengan cara bermalasan. Untuk itu, perbaiki Ramadan tahun ini dengan hal-hal yang bermanfaat dan membuat diri kita menjadi lebih baik dari sebelumnya. Jangan sampai menyesal, jika ternyata ini Ramadan terakhir kita. Berikut ini ada tiga cara dalam memperbaiki pola hidup di bulan Ramadan menjadi berkualitas, yaitu:
- Start yang Baik dari Awal Ramadan
Salihah, kebanyakan muslim dan muslimah meremehkan waktu di awal Ramadan ini. Mereka menganggap bahwa akhir Ramadan adalah yang utama dan baru bersemangat ibadah di hari akhir menjelang Lailatul Qadr. Tidak ada yang salah bersemangat di akhir Ramadan, tetapi jangan remehkan awal Ramadan.Bukankah untuk mendapatkan akhir Ramadan yang berkualitas, maka start awal juga sangat menentukan? Seorang juara kelas akan mempersiapkan segalanya dari awal ujian. Seorang pembalap akan memulai start dari posisi terdepan.Begitu juga di awal Ramadan, melakukan start dengan amal salih. Agar di akhir Ramadan, insyaAllah mendapatkan Lailatul Qadr seperti yang kita harapkan. Mulailah awal Ramadan ini dengan target membaca Al-Qur’an minimal 3 juz. Seperti para Salaf terdahulu, mereka berlomba untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an. Ketahuilah bulan Ramadan adalah bulannya Al-Qur’an. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman,
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, …” (QS. Al-Baqarah [2] : 185).
Pada bulan Ramadan, malaikat Jibril turun untuk mengajarkan Al-Qur’an kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Para sahabat pun begitu fokus di bulan Ramadan membaca Al-Qur’an, bahkan seorang Imam Syafi’I dapat khatam Al-Qur’an sebanyak 60 kali di bulan Ramadan. MasyaAllah. Bagaimana dengan kita?
Tak hanya membaca Al-Qur’an saja, kita perlu tambah ibadah dengan cara lebih dermawan seperti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam di bulan Ramadan. Imam Syafi’i mengatakan, “Kusukai agar seorang muslim itu makin dermawan di bulan Ramadan dalam rangka meneladani Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Banyak orang yang memerlukan bantuan di bulan Ramadan untuk memenuhi kebutuhannya dan banyak orang sibuk puasa dan sholat sehingga harus libur kerja.”
Lihatlah kanan kiri kita yang membutuhkan bantuan di bulan Ramadan ini. Bantu mereka semampunya dengan memberikan makanan ketika berbuka atau beberapa rupiah untuk membeli makan. InsyaAllah ini sebagai bekal kita di akhirat nanti. Semoga Allah menerima segala amal salih kita di bulan Ramadan ini. Aamiin.
Tak hanya itu saja, mulailah awal Ramadan ini dengan perbanyak dzikir, istigfar di waktu sahur, dzikir pagi petang tak terlewat dan amal salih lainnya. Jika start awal saja sudah beramal salih, maka hari kedua, hari ketiga dan seteruskan akan dimudahkan dalam beramal salih juga hingga kita menutupnya dengan husnul khatimah. Jadi, bersegeralah berlomba dalam beramal salih.
“… Maka berlomba-lombalah (dalam membuat) kebaikan. …” (QS. Al-Baqarah [2] : 148)
- Puasa karena Iman dan Ihtisaaban
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari no. 38 dan Muslim no. 760) Hadis di atas adalah pengingat kita, bahwa kita berpuasa karena Allah Ta’ala. Puasa yang kita lakukan sekarang ini karena perintah-Nya dan berharap mendapatkan pahala. Ketika kita meyakini hal ini, maka iman kita akan bertambah.Berpuasa di bulan Ramadan ini kita harus memiliki bekal, yaitu hati yang bersih. Dengan begitu kita akan berhasil melewati bulan Ramadan ini dengan amal salih. InsyaAllah, Allah Ta’ala akan menambah iman kita, pahala akan kita dapatkan dan sekaligus dosa-dosa kita diampuni-Nya. Jika bulan Ramadan ini adalah Ramadan terakhir kita, maka setidaknya kita sudah melakukan puasa Ramadan dengan iman.
- Ingatlah Angan-Angan Mayit di Alam Kubur
Mengapa kita perlu mengingatnya? Agar kita tak lalai di bulan Ramadan ini. Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, “Demi Allah, seandainya ditanyakan kepada penghuni kubur, “Berangan-anganlah!” Tentunya mereka pasti akan berangan-angan sehari saja di bulan Ramadhan.”Begitu utamanya bulan Ramadan yang mulia ini, pahala dilipatgandakan ketika kita beramal salih. Ini musimnya panen pahala, seharusnya kita tak lalai dan semakin menambah ibadah serta meninggalkan maksiat. Ingatlah, bahwa para mayit di alam kubur ingin sekali kembali ke dunia sehari saja di bulan Ramadan. Maka, jangan sia-siakan kesempatan ini. Kita hidup hanya sekali dan sudah seharusnya kita tak lalai di bulan Ramadan yang belum tentu kita dapat kembali bertemu dengannya.
Itulah tiga cara untuk memperbaiki pola hidup di bulan Ramadan ini menjadi lebih berkualitas. Ingatlah, bahwa kita tidak akan pernah tahu sampai kapan kita hidup di dunia ini. Anggaplah bulan ini Ramadan terakhir kita, janganlah disia-siakan. Teruslah ingat bahwa kematian begitu dekat. Wahai Salihah, bisa jadi ini Ramadan terakhir kita.
Sumber Naskah
Andirja, Firanda. Memperbanyak Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadan. https://bekalislam.firanda.com/10558-memperbanyak-membaca-al-quran-di-bulan-ramadhan.html. Diakses, 25 Maret 2023.
Dzikri, Muhammad Nuzul. 2023. Start yang Baik. https://www.instagram.com/p/CqJ7W0pv9mB/. Diakses, 25 Maret 2023.
Munandar, Aris. 3 Alasan Sebaiknya Anda Lebih Dermawan di Bulan Ramadan. https://pengusahamuslim.com/7171-3-alasan-sebaiknya-anda-lebih-dermawan-di-ramadhan.html. Diakses, 25 Maret 2023.
Shahihfiqih, Tim. 2021. Angan-Angan Mayit Tentang Ramadan. https://shahihfiqih.com/mutiara-salaf/angan-angan-mayit-tentang-ramadhan/. Diakses 31 April 2023.