Shalihaat, berbicara tentang masalah cinta, maka kita harus bisa membedakan antara cinta yang haram dan halal, serta yang bermanfaat dan yang membahayakan. Hukum dan perkaranya dijelaskan berdasarkan kasusnya, karena kasmaran dari segi dzatnya tidaklah tercela atau terpuji.
Namun, ketahuilah, cinta yang paling bermanfaat, paling wajib, paling tinggi, paling mulia, dan paling agung secara mutlak adalah mencintai Dzat yang hati itu memang dijadikan untuk mencintai-Nya, dan fitrah makhluk itu diciptakan untuk menyembah-Nya. Dengan cinta inilah langit dan bumi dapat tegak. Di atas cinta tersebut pula para makhluk diciptakan.
Cinta ini merupakan rahasia kalimat syahadat “Laa ilaaha illallah”. Yang dimaksud dengan “ilah” adalah yang disembah oleh hati dengan cinta, pengagungan, penghinaan diri, ketundukan, dan penyembahan.
Ibadah tidak dianggap benar melainkan hanya ditujukan kepada-Nya. Ibadah adalah kesempurnaan cinta yang dibarengi dengan kesempurnaan ketundukan dan penghinaan diri. Karena itulah, syirik dalam ibadah merupakan kedzhaliman terbesar yang tidak akan diampuni.
Sumber: Ad Daa’ wa Ad Dawaa’ bab Al-‘Isyq (Mabuk Asmara), oleh Ibnul Qayyim rahimahullah.
Jumat, 1 Safar 1445 H
18 Agustus 2023