Dalam menuntut ilmu itu juga perlu bersabar tidak akan mungkin bisa alim, bisa berilmu dalam beberapa hari saya, beberapa bulan saja, beberapa tahun saja tetapi menuntut ilmu adalah sepanjang hidup.
Contohnya seperti bayi bila sudah bisa jalan jangan diajak berjalan 1 kilo begitu pula dalam menuntut ilmu, Jadi orang menuntut ilmu itu tidak terburu-buru, bersabar sedikit demi sedikit dulu, sesuap demi sesuap tetapi kalau para akhwat semua sesuap demi sesuap selalu diikuti dengan Istiqomah atau komitmen yang tinggi, selalu aktif in syaa Allah hanya dalam satu bulan para akhawat semua akan merasakan perjalanannya dalam menuntut ilmu.
Jadi seperti orang yang baru bisa berenang di pinggir-pinggir dulu dengan kedalaman yang terbatas jangan langsung ke tempat yang dalamnya puluhan meter atau ke tengah lautan yang belum bisa berenang dengan baik begitu pula menuntut ilmu karena sebagian orang menganggap menuntut ilmu ini terburu-buru atau seperti orang kulineran icip sana-sini jadi menuntut ilmu itu harus istiqomah harus komitmen dalam satu majelis.
Ikuti pelajaran sedikit demi sedikit dulu jangan mau cepat langsung bisa, seperti makanan cepat saji, makanan cepat saji itu secara umum kesehatannya diragukan begitu pula ilmu bila terburu-buru, misal kalau makanan mungkin banyak yang tidak matang demikian pula ilmu maka kita lihat dalam dunia dakwah banyak orang-orang yang belum matang ilmunya dia sudah pengen menjadi seorang ustadz, sebagai penceramah dan lain-lain.
Contoh bila menangkap ikan menggunakan jaring yang kecil tidak mungkin dibawa di tengah lautan, mungkin di kolam dulu, di sungai dulu, mungkin di rawa dulu, itu gambaran mengapa menuntut ilmu harus melewati fase atau tingkatan-tingkatan karena ilmu itu luas tapi tidak mungkin semua ilmu dapat kita raih.
Kita harus meraihnya dengan sedikit demi sedikit, pembahasan ilmu juga bermacam-macam ada ilmu aqidah, ada ilmu fiqih ahkam, fiqih hukum-hukum, ada fiqih yang berkenaan dengan akhlak, begitupun juga yang berkenaan dengan muamalah dan seterusnya. Nah ilmu ini juga ada tingkatan aulawiyahnya atau mana yang lebih didahulukan dari yang lainnya.
Maka oleh sebab itu para akhwat semua berharap sabar dalam menuntut ilmu, pelajaran yang kita bahas pada madrasah kita ini secara perlahan-lahan namun pasti atau di dalam bahasa motivasinya “Yang terpenting di dalam berusaha itu jangan berhenti tapi tetaplah melangkah walau seperti kura-kura tetap sampai pada tujuan walau pelan tapi pasti” berbeda dengan orang yang ingin cepat sampai dia lari sekencang-kencangnya kadang-kadang tersandung batu jatuh tidak sampai pada tujuan, kadang-kadang sesak nafas lalu pingsan lantas tak sampai pada tujuan, tidak menang dalam perlombaan ini. Maka kita harus dalam berjalan melakukan segala hal berangsur-angsur jangan terburu-buru, ini sedikit nasehat dalam menuntut ilmu.
📜Dikutip dalam materi keutamaan ilmu pertemuan ke 2 bersama Ustadz Dr. Ali Musri Semjan Putra Hafidzhahullahu ta’ala.