Sebagai Muslim dan Muslimah sepatutnya kita berbangga dengan ketentuan-ketentuan Islam yang murni dan ditentukan dengan Rabb yang MahaSempurna. Sehingga tidak ada keraguan bagi kita untuk tidak merayakan atau bersuka cita dengan adanya perayaan-perayaan besar di luar syariat.
Bersuka citalah pada dua hari besar umat Islam. Sejatinya, iman ini tidak hanya diperjuangkan dalam lisan namun perlu pembuktian dalam hati dan raga kita.
Lalu perhatikanlah kemana uang kita saat perayaan tahun baru itu?
Boros kepada perkara-perkara yang tidak baik merupakan perbuatan setan. Sebagaimana disebutkan dalam ayat,
وَلَا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ
الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا“Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu adalah sangat ingkar kepada Rabbnya.” (QS. Al Isra’: 27).
Sungguh sesuatu yang Allah larang itu hanyalah berisi keburukan dan keburukan lainnya. Apa masih mau mengikuti jejak setan di malam tahun baru? Muslim yang cerdas adalah muslim yang mau berpikir kemaslahatan untuk dirinya, dunianya dan agamanya. Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.
Sumber https://rumaysho.com/9977-perbuatan-setan-di-malam-tahun-baru.html