Melatih diri untuk menyongsong bulan Ramadhan, karena bulan Sya’ban merupakan langkah awal dalam menyongsong bulan Ramadhan. Maka hendaklah kaum Muslimin mengisi bulan ini dengan melatih diri beramal ketaatan kepada Allah, mulai dari berpuasa, bersedekah dan membaca Al-Qur-an supaya jiwa benar-benar siap dalam menyambut Ramadhan.
‘Aisyah Radhiyallahu anhuma berkata, “Bulan yang paling dicintai Rasulullah untuk berpuasa padanya adalah (bulan) Sya’ban kemudian beliau menyambungnya dengan Ramadhan.” HR. Abu Dawud (no. 2431)
Puasa di bulan Sya’ban adalah sebagai latihan untuk menghadapi puasa di bulan Ramadhan, sehingga seorang hamba tidak merasa terlalu berat dan sulit dalam berpuasa sebulan penuh padanya karena sebelumnya telah terlatih berpuasa. Seseorang yang berpuasa pada bulan Sya’ban sebelum Ramadhan akan mendapatkan kelezatan berpuasa sehingga ia menghadapi puasa Ramadhan dengan penuh semangat dan kekuatan.
Salamah bin Kuhail Radhiyallahu anhu berkata, “Dahulu dikatakan bahwa Sya’ban adalah bulannya para qurraa’ (pembaca Al-Qur-an).” Juga diriwayatkan dari ‘Amr bin Qais al-Mula-i Radhiyallahu anhu apabila bulan Sya’ban telah masuk, maka ia menutup tokonya dan meluangkan waktu (khusus) untuk membaca Al-Qur-an.[26]
Maksudnya para Ulama rahimahullah ketika masuk bulan Sya’ban mereka sibuk membaca Al-Qur’an, terutama lagi para imam yang mengimami shalat lima waktu dan shalat Tarawih (Qiyamu Ramadhan) mereka sibuk Muraja’ah hafalan Al-Qur’an. Jadi sejak bulan Sya’ban mereka sudah meluangkan waktu sepenuhnya untuk membaca Al-Qur’an, lebih-lebih lagi kalau sudah masuk bulan Ramadhan yang merupakan Syahrul Qur’an, mereka membacanya siang dan malam hari.
Sumber : https://almanhaj.or.id/14878-keutamaan-bulan-syaban.html