الامام القيم رحمه الله
من أراد صفاء قلبه فليؤثر الله على شهوته

Siapa saja yang menginginkan kesucian hati maka hendaklah dia mendahulukan Allah di atas keinginan-keinginan syahwatnya.

📜 [ Al-Fawad, Ibn Al-Qayyim (98)]

Hati yang bersih (selamat) merupakan lawan dari hati yang sakit.

Para ulama berselisih dalam mengungkapkan makna hati yang bersih (selamat). Definisi yang menyeluruh dalam memahami hal ini, hati yang bersih adalah hati yang selamat dari segala macam bentuk syahwat yang menyalahi perintah Allah atau menerjang larangan-Nya, hati itu pun selamat dari berbagai syubhat yang menyimpang di mana hati yang selamat akan berpaling dari peribadahan kepada selain Allah, selamat dari berhakim dengan selain ajaran Rasul-Nya, selamat dengan mencintai Allah dengan disertai berhakim dengan ajaran Rasul, lalu memiliki rasa takut, harap, tawakkal, inabah (taubat/ kembali) kepada Allah; hati yang bersih akan selalu mengharap ridho Allah dalam segala keadaan dan menjauhi murka-Nya dengan segala cara. Inilah hakekat peribahan kepada Allah yang tidak boleh dipalingkan kepada selain Allah.
Intinya, hati yang bersih adalah hati yang selamat dari berbuat syirik kepada selain Allah dalam bentuk apa pun, bahkan ibadah hanya boleh untuk Allah semata, yaitu irodah (keinginan), cinta, tawakkal, inabah (kembali), tunduk, takut dan rasa harap hanya ditujukan pada Allah semata.
Demikian ungkapan Ibnul Qayyim yang amat berharga yang beliau sampaikan dalam kitab beliau Ighotsatul Lahfaan (1: 7).
“Ya Allah, moga kami bisa berjumpa engkau dalam keadaan hati yang bersih nan selamat, yang selamat dari penyimpangan akidah dan kesyirikan.”

 

Sumber https://rumaysho.com/2833-menghadap-allah-dengan-hati-yang-bersih.html

berbagi ilmu

Silahkan bagikan ilmu ini pada yang lain!

Tinggalkan Komentar