Allah Ta’ala berfirman,

 

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

 

“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Kitab (Al-Qur’an). Dan dirikanlah salat. Sesungguhnya salat mencegah dari perbuatan-perbuatan fahisyah (keji) dan munkar. Dan sungguh, dzikrullah (mengingat Allah) itu lebih besar (keutamaannya dibanding ibadah-ibadah lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.” (QS. Al-’Ankabut: 45)

 

(Di antara faedah ilmu pada ayat di atas antara lain) bahwa merutinkan zikir kepada Allah di setiap keadaan adalah amalan yang paling utama. Ia sempurna dengan sendirinya, dan (ibadah) yang lain tidak akan sempurna tanpanya.

 

Manusia yang mendapat porsi terbesar dari selawatnya Allah dan para malaikat-Nya terhadap hamba-hamba-Nya, adalah yang paling banyak zikirnya kepada Allah. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا هُوَ ٱلَّذِى يُصَلِّى عَلَيْكُمْ وَمَلَٰٓئِكَتُهُۥ لِيُخْرِجَكُم مِّنَ ٱلظُّلُمَٰتِ إِلَى ٱلنُّورِ ۚ وَكَانَ بِٱلْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا

 

“Wahai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah dengan zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya pada pagi dan petang hari. Dialah yang berselawat (memberi rahmat) kepadamu dan malaikat-malaikat-Nya (memohonkan ampunan untukmu), supaya Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan Dia Maha Penyayang kepada orang-orang mukmin.” (QS. Al-Ahzab: 41-43)

 

Muslim.or.id – Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

berbagi ilmu

Silahkan bagikan ilmu ini pada yang lain!

Tinggalkan Komentar