Shalihaat, sesungguhnya Islam sebagai agama yang sempurna telah mengajarkan banyak sekali adab-adab untuk menjaga kemuliaan akhlak kita. Bukankah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengatakan bahwa,

‎إِنَّمَا بُعِثْتُ لأُتَمِّمَ صَالِحَ الأَخْلاَقِ
“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan baiknya akhlaq.” (HR. Ahmad 2/381, shahih)

 

Kemudian, dalam suatu hadits shahih, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam juga memanjatkan do’a,

‎اللّهُمَّ اهْدِنِى لأَحْسَنِ الأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِى لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ
“Allahummah-diinii li-ahsanil akhlaaqi, laa yahdi li-ahsaniha illa anta (Ya Allah, tunjukilah padaku akhlaq yang baik. Tidak ada yang dapat menunjuki pada baiknya akhlaq tersebut kecuali Engkau)” (HR. Muslim no. 771)

 

Akhlak mulia akan menjadikan kita pribadi yang berwibawa, tenang, dan hati-hati. Ia juga akan menghindarkan kita dari sifat-sifat yang identik dengan orang-orang jahil (bodoh), bi’idznillah…

 

Beberapa contoh sifat orang bodoh itu adalah seperti yang dikatakan oleh Muhammad bin Manshur rahimahullah:

“Ada enam sifat tanda orang jahil (bodoh):
1) Marah dalam masalah yang sepele.
2) Bicara tentang sesuatu yang tidak bermanfaat.
3) Nasihat tidak pada tempat (waktu) yang tepat.
4) Menyebarkan rahasia.
5) Percaya kepada siapapun.
6. Tidak mengetahui mana teman dan mana lawan.”

(Shifat Ash-Shafwah, II/398)

 

Semoga Allah jaga kita dari keenam sifat buruk ini, ya, shalihaat! ✨

 

Jumat, 24 Muharram 1445H
11 Agustus 2023

berbagi ilmu

Silahkan bagikan ilmu ini pada yang lain!

Tinggalkan Komentar