Pernahkah kamu merasa takut terhadap apa yang belum terjadi? Ketika merasakan hal tersebut kita akan berpikir selama mungkin tentang kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Untuk mendapatkan hasil maksimal dari pekerjaan kita tentu memerlukan persiapan yang matang.
Persiapan yang kita lakukan merupakan ikhtiar kita. Jika sudah melakukan persiapan apa lagi yang perlu dipikirkan? Bukankah yang mengetahui berhasil atau tidak suatu tindakan kita adalah Allah? Maka cukup lakukan kemampuan kita, tidak bisa lebih dari itu. Sesuatu yang kita paksakan tidak akan memberikan hasil yang baik.
Disebabkan kita yang sering hanyut oleh pikiran kita, tanpa kita sadari kita sering melewatkan banyak kesempatan atau peluang yang seharusnya kita dapatkan. Lalu, Apa yang sebaiknya kita lakukan untuk mengatasi hal tersebut? 1 hal sederhana ini bisa menghilangkan rasa cemas kita. Yaitu, SADAR DIRI.
Kita sadar dalam melihat nilai diri kita, kesenengan kita dimana, aspirasi kita dimana, inisiatif visi misi kita, reaksi kita, pikiran, perasaan, perilaku kita, kekuatan, dan kelemahan kita. Betapa pentingnya untuk kita mengenal diri kita terlebih dahulu.
Kemampuan menyadari diri kita adalah dasar untuk meningkatkan atau memperbaiki kualitas diri kita. Ketika seseorang sadar dengan aktivitasnya, sadar dengan apa yang dilakukannya, ia akan merasa tenang dan bahagia karena ia bersyukur dengan nikmat Allah.
Bagaimana hasilnya akan diterima dengan lapang dada, tidak berlebihan berbangga diri dan tahu kepada siapa seharusnya berterima kasih. Dan sebaliknya, jika hasil tidak sesuai keinginannya maka tidak kecewa dan stress berlebihan.
Semoga kita termasuk orang-orang yang pandai bersyukur kepada Allah dalam setiap kondisi.
Dikutip dalam kajian internal “Kesadaran Diri dalam Mengemban Amanah Dakwah” bersama kak Yogi Kusprayogi حفظه الله.
Senin, 09 Rabi’ul Awwal 1445 H/ 25 September 2023 M