Karena mencari ilmu merupakan ibadah, maka harus diniatkan dengan ikhlas semata-mata mencari ridha Allâh dan mengamalkan perintah-Nya. Karena ibadah harus didasari dengan iman, dilakukan dengan ikhlas, dan dengan mengikuti tuntunan.

 

Oleh karena itu Allâh Subhanahu wa Ta’ala akan melihat hati manusia, apakah ikhlas, dan melihat amalnya, apakah sesuai dengan tuntunan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ

Sesungguhnya Allâh tidak melihat bentuk kamu dan harta kamu, tetapi Dia melihat hati kamu dan amal kamu (HR. Muslim, no. 2564)

 

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى

Sesungguhnya semua amalan itu terjadi dengan niat, dan setiap orang mendapatkan apa yang dia niatkan. [HR. Al-Bukhâri, no.1; Muslim, no. 1907; dari Umar bin al-Khaththab]

 

Banyak keterangan agama yang mengancam penuntut ilmu syar’i yang tidak ikhlas.

 

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Barangsiapa menuntut ilmu yang seharusnya diharapkan dengannya wajah Allâh ‘Azza Wa Jalla, tetapi ia tidak menuntutnya kecuali untuk mendapatkan sedikit dari kenikmatan dunia maka ia tidak akan mencium bau Surga pada hari Kiamat. [HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban, Shahîh ath-Targhib, no. 105]

 

Dari Ka’ab bin Malik Radhiyallahu anhu Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ طَلَبَ الْعِلْمَ لِيُجَارِىَ بِهِ الْعُلَمَاءَ أَوْ لِيُمَارِىَ بِهِ السُّفَهَاءَ أَوْ يَصْرِفَ بِهِ وُجُوهَ النَّاسِ إِلَيْهِ أَدْخَلَهُ اللَّهُ النَّارَ

Barangsiapa menuntut ilmu untuk menandingi para ulama, atau mendebat orang-orang bodoh, atau memalingkan pandangan-pandangan manusia kepadanya, maka Allâh akan memasukkannya ke neraka. [HR. At-Tirmidzi, Shahîh at-Targhîb, no. 106]

 

Maka seseorang yang ingin selamat, hendaklah dia meluruskan niat, sehingga selamat dunia dan akhirat. Hanya Allâh Subhanahu wa Ta’ala tempat memohon hidayah dan rahmat.

 

Sumber: https://almanhaj.or.id/9515-ancaman-mencari-ilmu-addin-dengan-tidak-ikhlas.html

berbagi ilmu

Silahkan bagikan ilmu ini pada yang lain!

Tinggalkan Komentar