Wanita sebagai hamba Allah diperintahkan untuk bersemangat mempelajari ilmu Syar’i, memahami ilmu tauhid, perkara-perkara halal haram, tata cara bersuci sesuai Sunnah, hak dan kewajiban wanita muslimah, pendidikan anak, dan lain-lain yang bertujuan menjadi insan yang bertakwa.

 

Ibnu Abdil Barr berkata : “Aisyah adalah orang nomer satu pada zamannya dalam 3 ilmu : agama, kedokteran dan syair.  Putri Sa’id bin Musayyib pernah menolak lamaran kholifah Abdul Malik bin Marwan untuk putranya yang bernama Walid bin Abdul Malik. Ia menolak bukan karena harta, bukan karena keturunan, tapi ia khawatir bila putrinya terfitnah agamanya. Lantas beliau menikahkannya dengan pria miskin tapi berilmu yakni Abu Wada’ah. Ini merupakan bukti, wanita sangat butuh ilmu syar’i agar hidupnya selamat dan bahagia.

 

Wanita di zaman keemasan Islam memiliki semangat membara dan sangat antusias untuk meraih ilmu yang bermanfaat. Sebagaimana hadits Rasululloh shallallahu ’alaihi wa sallam :

سَلُوااللهَ عِلْمًا نَافِعًا وَتَعَوَّذُوْا باِللهِ مِنْ عِلْمٍ لَايَنْفَعُ

“Mintalah ilmu yang bermanfaat dan berlindunglah kepada-Nya dari ilmu yang tidak bermanfaat”.
(HR. Ibnu Majah dalam kitab Sunannya, No. 3843 dan dinyatakan hasan oleh Al-Hafizh Al-Iraqi dalam Takhrij Al-Ihya’ ( I ) 31)

Maka, jadilah shalihah duhai wanita muslimah. Alangkah indahnya jika dirimu wanita yang semangat menuntut ilmu, menebar kebaikan, mengenal sunnah.
Bertakwa kepada Allah dengan totalitas, yang takut kepada Rabb-Nya, dan senantiasa menjaga lisannya.

 

Duhai indahnya jika itu dirimu shalihah..

 

Barakallaahu Fiikum

berbagi ilmu

Silahkan bagikan ilmu ini pada yang lain!

Tinggalkan Komentar