Salah seorang ulama mengatakan kepada guru anak-anaknya,

 

“Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk mendidik keshalihan anak-anak saya adalah membuat diri Anda sendiri menjadi shalih. Karena kesalahan mereka adalah bentuk mencontoh dari kesalahan Anda; Hanya perbuatan baik saja yang harus Anda lakukan dan tinggalkanlah perbuatan yang jelek di hadapan mereka”.

 

Seorang guru merupakan figur yang menjadi panutan bagi anak-anak (peserta didik). Karena anak-anak memandang gurunya sebagai sosok yang disanjung, didengar dan ditiru, sehingga pengaruh guru sangat besar terhadap kepribadian dan pemikiran anak. Maka dari itu, seorang pendidik perlu membekali diri dengan ilmu dîn (agama) yang Shahîh sesuai dengan pemahaman Salafush-Shalih, kemudian sering menunjukkan akhlak yang baik kepada anak-anak, serta rasa sayang kepada mereka.

 

Allah Ta’ala berfirman :

 

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَآ اَلَتْنٰهُمْ مِّنْ عَمَلِهِمْ مِّنْ شَيْءٍۚ كُلُّ امْرِئٍ ۢبِمَا كَسَبَ رَهِيْنٌ

 

‘Dan orang-orang yang beriman dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan. Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya’.” [QS. Ath-Thur :21].

 

(Tariikh Dimasyq, 38 / 271-272).

berbagi ilmu

Silahkan bagikan ilmu ini pada yang lain!

Tinggalkan Komentar