Setiap Muslim, apabila ditanya apakah anda mencintai Allah, Pasti dengan lantangnya , dia akan menjawab, “Tentu saya cinta Allah”. Bahkan bisa jadi ia malah tersinggung dengan pertanyaan tersebut, kemudian ia pun menambahkan, “Apa maksud anda bertanya demikian? Anda konyol sekali”. Akan tetapi, benarkah pernyataan cintanya tersebut?

 

Bagaimanakah caranya seseorang tahu bahwa ia betul-betul mencintai Allah? Allah berfirman,

‎قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Ali Imran : 31).

Syaikh As-Sadi dalam tafsir ayat ini menjelaskan, “Tidaklah cukup bagi seseorang hanya mengklaim semata bahwa ia mencintai Allah. Ia harus jujur dalam klaimnya tersebut. Dan Di antara tanda kejujuran klaimnya adalah ia mengikuti Rasulullah Shollallahu alaihi wassalam dalam segala keadaan, dalam perkataan dan perbuatan, dalam perkara pokok agama maupun cabangnya, zhohir dan batinnya, barangsiapa yang mengikuti Rasulullah maka hal ini menunjukkan kejujuran klaim cintanya kepada Allah”.

 

Beliau juga mengatakan, “Barangsiapa yang tidak mengikuti Rasulullah, Maka ia tidak mencintai Allah. Dan Sesungguhnya ia adalah pendusta, meskipun ia mengklaim dirinya mencintai Allah” (Tafsir As-Sadi Surat Ali Imran : 31)

 

Sumber: https://muslim.or.id/28626-berdusta-dalam-mencintai-allah.html

berbagi ilmu

Silahkan bagikan ilmu ini pada yang lain!

Tinggalkan Komentar