Bilal bin Saad mengatakan:

 

إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ وَلَكِنْ لاَ يَمْحُوهَا مِنَ الصَّحِيْفَةِ حَتَّى يُوْقِفَهُ عَلَيْهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَإِنْ تَابَ

 

“Sungguh Allah itu mengampuni dosa namun tidak akan menghapusnya dari buku catatan amal sampai Allah perlihatkan dosa tersebut pada hari Kiamat meskipun pelaku dosa tersebut telah bertaubat.”
(Jami’ al-Ulum wal Hikam 1/452, penjelasan hadits nomor 18)

 

Taubat memiliki arti berhenti melakukan kemaksiatan dan kembali menuju ketaatan.

 

Taubat adalah amalan yang sangat dicintai Allah ta’ala:

 

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ

 

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

 

(Jami’ al-Ulum wal Hikam 1/452, penjelasan hadits nomor 18)
Ustadz Ali Musri Semjan Putra, M. A hafidzahullah

berbagi ilmu

Silahkan bagikan ilmu ini pada yang lain!

Tinggalkan Komentar