Selama engkau masih hidup maka kumpulkanlah amal-amal kebaikan sebanyak-banyaknya, perbanyaklah amal kebaikan itu karena hidup ini adalah “kesempatan emas” yang tidak akan pernah terulang dua kali dalam beramal saleh. Dunia ini sawah ladang bagi kehidupan akhirat kita.

 

Jauhilah bentuk-bentuk dosa yang dapat menjerumuskan ke api neraka dan sibukkanlah diri kita dengan amal kebaikan yang mendekatkan kita pada surga.

 

Jika diperhatikan perjalanan siklus kehidupan kita, kita berada di posisi sempurna kekuatan akal dan fisik, hanya di satu kesempatan saja, yaitu di masa muda. Masa yang sedikit, minoritas dari tiga fase hidup kita dan sangat sebentar. Sungguh merugi jika usia muda tersebut tidak kita manfaatkan untuk belajar.

 

Imam Ahmad pernah mengatakan,

ما شبهت الشاب إلا بشيء كان في كمي فسقط

“Tidak ada permisalan yang paling tepat untuk waktu muda, kecuali ibarat seorang yang memegang barang di genggamannya lalu terjatuh.” (Mukhtashor Ta’dhim Al-‘Ilmi, hal. 24)

Jangan sampai kita berprinsip, taubat di masa tua saja. Sekarang mumpung masih muda, kita nikmati dunia, foya-foya, dan bersenang-senang. Saat sudah tua, baru sadar akhirat, sadar belajar agama. Jangan sampai prinsip ini merasuki kita. Akankah kita persembahkan untuk Allah lemah-lemah kita? Masa kuat saat muda, kita persembahkan untuk hawa nafsu? Apakah kita berikan untuk Allah hanya sisa-sisa? Di mana sikap pengagungan kepada Allah Tuhan Pencipta kita?

 

Maka mensyukuri masa muda, adalah dengan mengorbankannya untuk ibadah dan belajar tentang agama Allah Ta’ala.

 

Referensi : muslim.or.id/54491-agar-aku-sukses-menuntut-ilmu-bag-7-optimalkan-masa-muda-untuk-belajar.html

 

Wallahu a’lam

 

Faidah Kajian Pekanan “Wanita dan ibadahnya” ahsanallaahu ilayki oleh Thalibah MMS1-001782

Ustadz Ali Musri Semjan Putra, M. A hafidzahullah

berbagi ilmu

Silahkan bagikan ilmu ini pada yang lain!

Tinggalkan Komentar