Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

عَجِبْتُ لِلْمُؤْمِنِ، إِنَّ اللهَ لاَ يَقْضِي لِلْمُؤْمِنِ قَضَاءً إِلَّا كَانَ خَيْرًا لَهُ

“Aku begitu takjub pada seorang mukmin. Sesungguhnya Allah tidaklah menakdirkan sesuatu untuk seorang mukmin melainkan pasti itulah yang terbaik untuknya.”


(HR. Ahmad, 3:117. Syaikh Syuaib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini sahih).

Syaikh Shalih bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah

Gundah dan terguncang tatkala menghadapi takdir dan ketentuan Allah tergolong dosa besar.

Adapun ridha dengan takdir Allah dan ketentuanNya adalah termasuk tanda keimanan.

Oleh karena itu jika kaum muslimin tertimpa musibah, atau dikuasai oleh musuh, maka Allah akan menurunkan kepada mereka ketenangan dan tidak galau.

Sebagaimana pernah terjadi menimpa Nabi ﷺ ketika beliau diusir oleh orang-orang kafir dari Mekkah, Allah Taala berfirman :


إِذۡ أَخۡرَجَهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ ثَانِيَ ٱثۡنَيۡنِ إِذۡ هُمَا فِي ٱلۡغَارِ إِذۡ يَقُولُ لِصَٰحِبِهِۦ لَا تَحۡزَنۡ إِنَّ ٱللَّهَ مَعَنَاۖ فَأَنزَلَ ٱللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَيۡهِ

“(Yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekkah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad).”

[QS. At-Taubah 40]

📑 Syarh Al-Kabaair 189

berbagi ilmu

Silahkan bagikan ilmu ini pada yang lain!

Tinggalkan Komentar