Panas, gerah, sumpek sudah menjadi hal biasa bagi kita. Repot dan ribet karena harus memakai pakaian syar’i juga sudah biasa bagi kita. Lantas, apakah kita jengkel? Tentu tidak, karena kita tahu betapa lebih panasnya di neraka jika tidak berpakaian syar’i ini.

Sungguh miris, jika ada yang bilang, “Berjilbab lebar itu kan pilihan, bukan kewajiban”. Kata siapa itu pilihan, padahal sudah jelas-jelas Allah memerintakan kita untuk mengulurkan kerudung hingga menutupi dada dan juga aurat lainnya.

Habibaty, berhijab syar’i bukan lagi tawar menawar, tapi sudah mutlak harus kita kerjakan.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلاَيُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلاَّمَاظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

“Dan katakanlah kepada wanita-wanita mukminat, hendaklah mereka menundukkan pandangan mereka dan janganlah menampakkan perhiasan mereka kecuali yang biasa nampak, dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka“. [An Nuur/24:31].

 

Ingat ya, berhijab tidak harus trendi, yang penting syar’i. Berhijab tidak harus mewah, yang penting istiqomah.