Bismillahirrahmanirrahiim. Segala puji bagi Allah yang dengan rahmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Saat ini kita dapat berjumpa lagi dengan bulan Ramadhan. Begitu banyak sekali keutamaan beribadah dalam bulan yang suci ini. Salah satunya ialah pahala puasa itu tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah.

Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda;

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعمِائَة ضِعْفٍ ، قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ : إِلَّا الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

“Semua amal Bani Adam akan dilipat gandakan kebaikan sepuluh kali sampai tujuh ratus kali lipat. Allah جل جلاله berfirman, “Kecuali puasa, maka ia untuk-Ku dan Aku yang akan memberikan pahalanya.” (HR.Bukhari, No.1761 dan Muslim, No.1946)

Kemudian Rasulullah صلى الله عليه وسلم juga bersabda; “Puasa adalah setengah dari kesabaran.” (HR.Tirmidzi)

Mengapa demikian? Sebab di dalam ibadah puasa itu terdapat sikap sabar dalam rangka ketaatan kepada Allah, sabar dalam rangka meninggalkan hal-hal yang diharamkan-Nya berupa syahwat, serta sabar dalam menghadapi segala derita berupa rasa lapar dan dahaga serta kelemahan yang menimpa jiwa dan raga. Hal ini seperti firman Allah Ta’ala;

قُلْ يَا عِبَادِ الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا رَبَّكُمْ ۚ لِلَّذِينَ أَحْسَنُوا فِي هَٰذِهِ الدُّنْيَا حَسَنَةٌ ۗ وَأَرْضُ اللَّهِ وَاسِعَةٌ ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ

“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas.” (QS.Az-Zumar:10).

Lantas bagaimana dengan muslimah? Telah kita ketahui bahwa seorang wanita pasti dihampiri masa haid atau masa nifas. Maka dari itu perlu sekali seorang muslimah untuk memaksimalkan sisa hari dari masa sucinya. Apalagi, pada bulan Ramadhan saat ini. Lalu, bagaimana seorang muslimah yang cerdas memanfaatkan sisa harinya tersebut? Sebelum itu, mari kita telaah makna ibadah itu sendiri. Sebenarnya apa sih ibadah itu? Apakah hanya sebatas mengerjakan shalat fardhu ? melaksanakan puasa di bulan Ramadhan? Atau sesempit makna ibadah-ibadah dalam rukun Islam saja?

 

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan mengenai pengertian ibadah yakni; “Ibadah adalah istilah yang mencakup segala yang Allah cintai dan ridhai berupa perkataan dan perbuatan yang batin maupun lahir.” (Majmu‟ah Al-Fatawa, 10:149). Jadi wahai muslimah, cakupan ibadah itu bukan hanya ibadah yang terlihat dari lahiriah kita saja. Namun, amalan batin kita pun akan Allah beri pahala ibadah selama itu dalam hal yang Allah ridhai. Maka dari itu, seorang muslimah yang mendapati dirinya mengalami haid atau nifas tatkala di bulan Ramadhan tidak perlu berkecil hati. Haid merupakan darah yang Allah jadikan ketetapan bagi para wanita. Sebagaimana Rasulullah صلى الله عليه وسلم mengatakan pada Aisyah Radhiyallu ‘Anha ketika ia mengalami haid saat berhaji;

هَذَا شَىْءٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ

“Ini adalah sesuatu yang Allah tetapkan bagi para wanita.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Wahai muslimah, walaupun hal ini telah menjadi ketetapan Allah. Namun, Allah telah memberikan banyak kesempatan bagi kita untuk meraih pahala. Dengan kasih sayang Allah, ada beberapa amalan alternatif yang dapat kita lakukan saat kita mendapati haid di bulan ramadhan maupun di bulan-bulan lainnya diantaranya ialah;

  1. Dzikrullah (Mengingat Allah).Allah جل جلاله berfirman yang artinya;
    “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang
    terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal. (yaitu) orang-orang yang mengingat
    Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan
    tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
    menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa
    neraka.” (QS.Ali-Imran:190-191).
    Jadi, inti dari ibadah itu adalah mengingat Allah.Walaupun tidak melakukan shalat,
    puasa. Namun, lisannya senantiasa berdzikir kepada Allah, hatinya selalu terpaut dengan
    Allah senantiasa mengharapkan ampunan dan rahmat-Nya.
  2. Meningkatkan Kedermawanan
    ‘Abdullah bin ‘Abbâs Radhiyallahu anhuma berkata :
    كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَـكُوْنُ فِـيْ رَمَضَانَ حِيْنَ يَلْقَاهُ جِبْرِيْلُ ، وَكَانَ جِبْرِيْلُ عَلَيْهِ السَّلَامُ يَلْقَاهُ فِـيْ كُـّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ فَـيُـدَارِسُهُ الْـقُـرْآنَ ، فَلَرَسُوْلُ اللّٰـهِ صَلَّى اللّٰـهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَجْوَدُ بِالْـخَيْـرِ مِنَ الِرّيْحِ الْـمُرْسَلَةِ“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan,
    dan lebih dermawan lagi pada bulan Ramadhan ketika Jibril Alaihissallam bertemu dengannya. Jibril menemuinya setiap malam Ramadhân untuk menyimak bacaan al-Qur’annya. Sungguh, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih dermawan daripada angin yang berhembus.” (Hadits ini shahih. Diriwayatkan oleh Al-Bukhari (no. 1902, 3220,
    3554, 4997) Pelajarilah Al-Qur’an. Bukan hanya sekadar membaca, tetapi mentadaburi maknanyaagar meningkatkan keimanan kita sehingga kita mampu untuk mengamalkannya.
  3. Thalibatul ‘Ilmi
    Dari Abu Hurairah radhiyallahu’„anhu, ia berkata bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللَّهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ
    “Siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya
    jalan menuju surga.” (HR. Muslim, no. 2699). Hadirilah banyak kajian, sebab kita memiliki
    energi lebih. Dari satu halaqah ke halaqah berikutnya.
  4. Memperbanyak beristighfar dan berdoa kepada Allah
    Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda,إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ
    ”Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di
    bulan Ramadhan, dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.”
    (HR. Al Bazaar. Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid 10: 14)

“Bersungguh-Sungguhlah Pada Perkara-Perkara Yang Bermanfaat Bagimu Dan Mintalah Pertolongan Kepada Allah.”

Referensi:

Ibnu Rajab Al-Hanbali. Mutiara Ramadhan Yang Terabaikan. Halaman 3

Rumaysho.com. Tsalatsatul Ushul Ibadah dan Macamnya Kapan Disebut Syirik. https://rumaysho.com/23563-tsalatsatul-ushul-ibadah-dan-macamnya-kapan-disebut-syirik.html. Diakses tanggal 27 Maret 2023.

berbagi ilmu

Silahkan bagikan ilmu ini pada yang lain!

Tinggalkan Komentar