Di antara banyaknya wanita di dunia ini, apakah kita termasuk ke dalam kategori Muslimah yang menyambut bulan suci Ramadan dengan gembira? Ketika sedang sibuk mendaftarkan amalan-amalan yang ingin dilakukan pada saat Ramadan dan semangat menyambut bulan yang penuh dengan pahala itu, namun ketika bulan Ramadan tiba, kita dilanda kesedihan karena haid datang di waktu yang tidak dapat diprediksi. Bahkan haid juga datang pada akhir-akhir Ramadan di mana terdapat malam yang istimewa yaitu Lailatul Qadar. Pada saat itu, muncul perasaan sedih karena tidak dapat mengerjakan ibadah salat wajib, puasa, Tarawih, dan ibadah lainnya.

Wahai Muslimah, ketahuilah bahwa kita masih dapat meraih lumbung pahala meskipun dalam kondisi sedang haid. Kita masih dapat mengoptimalkan bulan Ramadan dengan keistimewaan yang Allah berikan. Sungguh, saat perasaan sedih menghantui kita karena tidak dapat melakukan ibadah layaknya wanita lain yang tidak sedang haid, insyaallah kesedihan itu akan bernilai pahala. Karena rasa sedih seperti itu adalah bukti keimanan kita kepada Allah. Maka, tetaplah bergembira atas datangnya bulan suci Ramadan. Seringkali terbenak dalam pikiran kita apabila sedang haid maka tidak mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang berpuasa di bulan Ramadan. Persoalan ini perlu diluruskan karena pasti ada solusi pada setiap perkara terutama beribadah. Penting menjadikan diri sebagai wanita cerdas yang mampu mengupayakan setiap persoalan agar bernilai pahala. Masih banyak amalan-amalan yang dapat kita upayakan dalam kondisi seperti ini. Di saat melihat saudari lain berpuasa, kita dapat berzikir, bersedekah, mentadaburi Al-Qur’an lalu bermuhasabah, dan amalan lainnya. Kemudian yang harus diperhatikan adalah mengiringi seluruh ibadah dengan amalan hati.

Sebagaimana dalam hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُم

“Sesungguhnya Allah tidak melihat fisik dan harta kalian tetapi Ia melihat hati dan amal kalian.” (HR. Muslim).

Maka, iman dan amalan hati menjadi andalan bagi setiap hamba khususnya wanita dalam meraih pahala sebesar-besarnya. Bahkan, saat seorang wanita Muslimah menjadi Ibu Rumah Tangga, ia dapat memanfaatkan momen-momen dari hal yang ia kerjakan menjadi sebuah pahala. Ketika ia sedang menyapu lalu diselingi dengan berzikir, ia dapat pahala. Ketika ia mengurus anaknya dengan niat untuk beribadah kepada Allah, ia dapat pahala. Ketika ia memilih untuk berbuka puasa dengan suaminya di rumah daripada di luar bersama temannya, ia dapat pahala sebab taat kepada suami adalah yang paling utama. Salah satu amalan hati lain yang bernilai pahala tiada batasnya ialah sabar. Ketika kita sabar terhadap sesuatu, kita juga akan mendapatkan pahala. Itulah yang Allah subhanahu wa ta’ala firmankan dalam Al-Qur’an:

“Katakanlah (Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman! Bertakwalah kepada Tuhanmu.” Bagi orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Dan bumi Allah itu luas. Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.” (QS. Az-Zumar: 10).

Bayangkan betapa banyak pahala yang dapat kita raih saat bersabar di bulan Ramadan. Apabila wanita Muslimah memiliki seorang bayi sehingga tidak dapat Tarawih di masjid kemudian ia bersabar, maka ia mendapat pahala. Di tambah dengan pahala atas salat Tarawihnya Muslimah di rumah lebih utama daripada di masjid. Ketika ia bersabar atas kodratnya sebagai seorang wanita yang mendapati haid, maka ia akan mendapatkan pahala. Alangkah besarnya pahala tersebut jika kita bersabar pada saat malam Lailatul Qadar. Berpuasa tidak hanya meninggalkan makan dan minum. Akan tetapi berpuasa juga menjaga apa yang Allah perintahkan dan menjauhi larangan-Nya. Itulah bentuk ketaatan kita kepada Allah. Muslimah yang cerdas akan tetap menjaga pandangannya, lisannya, serta hatinya meskipun ia dalam kondisi haid di bulan Ramadan.

Jadi, wanita Muslimah tidak perlu khawatir karena di bulan suci Ramadan ia tetap dapat memanen pahala meskipun ia sedang dalam kondisi haid. Masih ada peluang untuk meraih pahala serta kebaikan di bulan mulia ini. Oleh karena itu, manfaatkanlah waktu kita selama masih bertemu dengan bulan Ramadan. Semoga satu kebaikan yang kita targetkan di bulan puasa ini menjadi kebiasaan baik untuk bulan-bulan selanjutnya. Semoga Allah menerima seluruh ibadah kita dan menambah keimanan dari apa yang kita upayakan selama bulan suci Ramadan.

berbagi ilmu

Silahkan bagikan ilmu ini pada yang lain!

Tinggalkan Komentar