BAGAIMANA CARA MEMDIDIK ANAK MENJADI MANUSIA TANGGUH DAN PERCAYA DIRI MENGHADAPI TANTANGAN?

 

  1. Memberikan kasih sayang seutuhnya pada anak. Terutama di masa anak usia 0-8 tahun

 

Kedekatan secara jiwa/ batin yang disebut dengan bounding attacment sangat dibutuhkan anak untuk bisa menguatkan jiwanya dan membuat anak percaya diri. Setiap manusia punya kantung kasih sayang yang harus dipenuhi oleh orang tuanya dengan perhatian, cinta, kasih sayang dan sentuhan- sentuhan cinta baik dengan kata- kata ataupun dengan sikap dan prilaku orangtua. Jika ini lengah dari perhatian orangtua dalam pemenuhan kebutuhannya maka anak akan tumbuh menjadi anak yang rapuh. Merasa dirinya tidak berharga dan tidak ada gunanya.

 

  1. Berikan stimulus yang tepat di setiap perkembangan anak

 

Anak kuat bukan hanya kuat jiwanya saja akan tetapi juga kuat fisiknya. Sehat jasmani dan sehat rohani. Stimulus untuk motorik kasar dan halusnya, sensorik juga untuk kemampuan bicaranya.  Dengan memberikan stimulus yang tepat pada anak di setiaap tahapan perkembangannya, bukan saja anak tumbuh sehat dan kuat, akan tetapi juga merangsang anak untuk tumbuh menjadi anak yang cerdas.

 

  1. Kenalkan anak dengan Allah dan Rasulullah sejak anak dalam kandungan

 

Dengan cara menginfromasikan hal ini melalui komunikasi antara ibu dng janinnya. Setiap kegiatan terutama saat bundanya melaksanakan ibadah wajib dan sunnah, anak tidak luput dari pengajaran bundanya melalui lisan bundanya dalam mengajaknya bicara menceritakan apa yang sedang dilakukan bundanya yang ototmtis juga dilakukan bersama janinnya.

 

  1. Tanamkan tauhid pada anak

“Maka hendaklah yang pertama kali engkau serukan kepada mereka adalah agar mereka mentauhidkan Allah.”

(HR. Bukhari no. 7372)

Allah Ta’ala berfirman, artinya:

 Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia. (QS. Al Ikhlas 1-4)

Semua yang ada disemesta termasuk diri anak adalah milik Allah. Allah satu- satunya tempat meminta, memohon segala sesuatu dan berharap pertolongan. Anak yang dibiasakan sejak kecil diajarkan untuk meminta pertolongan Allah ketika kesusahan, dibiasakan berdoa pada Allah tatkala inginkan sesuatu akan menanamkan pada diri anak tauhid yang kokoh, bahwa dikeadaan apapun anak paham bahwa cuma Allah saja yang bisa diandalkannya disegala keadaannya.

 

  1. Ajarkan anak sunnah sehari– hari

 

Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya.

(Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).

Untuk mengajarkan sunnah sehari- hari pada anak, tentu kita sebagai orang tua yang paling pertama melaksanakan sunnah di dalam keseharian kita. Sehingga anak belajar dengan tauladan langsung dari kedua orang tuanya, bukan hanya berupa teori dalam rupa perintah yang harus anak laksanakan. Tantangan yang harus ditklukkan anak- anak kita butuh pengajaran tentang penguatan pondasi diri, bagaimana seharusnya bersikap dalam mengambil keputusan secara bijak dan tepat sesuai arahan dari sunnah- sunnah yang telah anak dapatkan di dalam Pendidikan yang diterapkan oleh kedua orang tuanya.

 

  1. Ajarkan anak adab dan akhlak yang baik

 

Adab memiliki arti; kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti, menempatkan sesuatu pada tempatnya, jamuan dan lain-lain. Arti adab secara keseluruhan yaitu segala bentuk sikap, perilaku atau tata cara hidup yang mencerminkan nilai sopan santun, kehalusan, kebaikan, budi pekerti atau akhlak.

Imam Malik rahimahullah pernah berkata pada seorang pemuda Quraisy,

Pelajarilah adab sebelum mempelajari suatu ilmu.”

Kita tentu sependapat, bahwa hanya adab dan akhlak adalah salah satu poin penting yang membedakan tindak tanduk seorang manusia dengan hewan.dengan adab dan akhlak yang baik, anak- anak mampu melihat jalan terbaik yang mana yang harus ia pilih untuk bisa menjadi pemenang yang Allah ridhai atas tantangan hidup yang kelak mereka hadapi.

 

  1. Ajarkan ibadah yang benar sesuai syariat Allah

Bacalah Kitab (Al-Qur’an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah salat. Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Ankabut; 45)

Ibadah yang dikerjakan sesuai dengan syariat Allah menjadikan anak- anak kita kelak mampu terhindar dari perbuatan keji dan mungkar. Bukan ibadah yang hanya didasari oleh hawaa nafsu tanpa ilmu apalagi sampai menyelisihi apa yang diajarkan oleh baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wa sallam.

berbagi ilmu

Silahkan bagikan ilmu ini pada yang lain!

Tinggalkan Komentar