Karena orang-orang musyrikin pun mengakui Allah sebagai pencipta, yang menghidupkan dan mematikan, yang memberi rezeki. Akan tetapi, mereka tidak mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah, yaitu mereka mempersekutukan Allah dalam ibadah.

 

Oleh sebab itu, makna kalimat tauhid bukan sekedar mengakui Allah sebagai pencipta tetapi makna kalimat tauhid itu adalah meninggalkan segala sesembahan selain Allah Ta’ala.

 

Dalil-dalil yang menunjukkan urgensi mempelajari tauhid di antaranya,

فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلا صَالِحًا وَلا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Maka barangsiapa yang mengharapkan perjumpaan dengan Rabbnya hendaklah dia beramal shalih dan tidak mempersekutukan sesuatu apapun dengan-Nya dalam beribadah kepada-Nya.” (QS. Al Kahfi: 110).

Ayat ini sudah menunjukkan syarat diterimanya ibadah yaitu tauhid dan ittiba’. Tauhid maksudnya mengikhlaskan ibadah untuk Allah semata, sedangkan ittiba’ maksudnya adalah mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam beramal.

 

Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh”, maksudnya adalah mencocoki syariat Allah (mengikuti petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, pen). Dan “janganlah ia mempersekutukan seorang pun dalam beribadat kepada Rabbnya”, maksudnya selalu mengharap wajah Allah semata dan tidak berbuat syirik pada-Nya. Inilah dua rukun diterimanya ibadah, yaitu harus ikhlas karena Allah dan mengikuti petunjuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Tafsir Al Qur’an Al‘Azhim, 9: 205).

 

Bahkan dakwah para rasul adalah untuk meluruskan akidah umat yaitu dengan beribadah pada Allah saja dan meninggalkan kesyirikan. Allah Ta’ala berfirman,

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

“Dan sungguh telah Kami utus kepada setiap umat seorang Rasul yang menyerukan ‘Sembahlah Allah dan jauhilah thoghut (sesembahan selain Allah)” QS. An Nahl: 36)

Semoga Allah menjauhkan kita dari noda kesyirikan dan menjadikan kita hamba yang bertauhid yang mengesakan Allah dalam beribadah. Wallahul muwaffiq.

 

https://rumaysho.com/3270-urgensi-memiliki-tauhid-yang-benar.html

 

Faedah dari tanya jawab thalibah Madrasah Mar’ah Shalihah Materi 13

Ustadz Ali Musri Semjan Putra, M. A hafidzahullah

 

Share Yuuk! Semoga faidah ilmu yang kita sampaikan berbuah pahala dan menjadi pemberat timbangan amal di yaumul hisab. Aamiin.

MADRASAH MAR’AH SHALIHAH

Mencetak Generasi Shalihah, Meniti Jalan Salaful Ummah

berbagi ilmu

Silahkan bagikan ilmu ini pada yang lain!

Tinggalkan Komentar