Perhatikanlah bagaimana kita bisa meraih kecintaan Allah Azza wa Jalla.Meraih kasih sayang dari Allah Azza wa Jalla kita bisa mengoptimalkan dengan melakukan amalan-amalan serta berdoa untuk meraih kecintaanNya.Berikut ini amalan serta doa yang bisa mendatangkan mahabbah dari Allah. Mentadabburi Al–Quran dan Mengamalkannya Mendekatkan Diri kepada Allah dengan Amalan-amalan Sunnah Mengingat Allah di dalam Hati, Lisan, […]
Sejatinya yang membedakan orang yang berhasil dan orang yang gagal adalah dalam memanfaatkan waktu. Sebagai bentuk keadilan Allah yaitu membagi waktu yang sama kepada manusia 24 jam, namun yang membedakan adalah kualitas dan keberkahan waktu bagi mereka yang memanfaatkannya. Di antara nikmat besar yang sering dilalaikan manusia adalah nikmat mendapatkan waktu luang. Nabi shallallahu ‘alaihi
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُوْنَ حَتّٰى يُحَكِّمُوْكَ فِيْمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوْا فِيْۤ اَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِّمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا “Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman sebelum mereka menjadikan engkau (Muhammad) sebagai hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan (sehingga) kemudian tidak ada rasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang engkau berikan dan mereka menerima dengan
Mereka mengatakan bahwa ketika orang yang belum berada di level mujtahid mutlak mempelajari Al-Qur’an dan As-sunah adalah orang yang sesat, zindiq dan gila. Maka ini yang perlu kita waspadai, ini salah satu cara dimana orang mendoktrin pengikutnya agar mau mengikuti pendapatnya, doktrinnya, ajarannya, dan bentuk penyimpangan yang mereka lakukan agar murid-muridnya tidak membantah. Janganlah kamu
Salah satu ciri hari kiamat adalah begitu cepatnya waktu berlalu karena tidak adanya keberkahan dalam waktu tersebut. Kebanyakan manusia tertipu dengan waktu luang dan kesehatan Hasan Al Bashri mengatakan : “Wahai manusia, sesungguhnya kalian hanya bagaikan hari. Tatkala satu hari hilang, akan hilang pula sebagian darimu.” (Hilyatul Auliya’, 2/148, Darul Kutub Al ‘Arobi) Ibnul Qoyyim
Orang yang berilmu maka ilmu itu akan menjadi cahaya (petunjuk) baginya dalam beribadah, keimanannya, serta segala urusan kehidupannya kan selalu mendapat tuntunan dari cahaya ilmu tersebut. Imam al Hasan al Bashri rahimahullah pernah berkata : “Pemahaman itu adalah wadahnya ilmu. Ilmu itu adalah petunjuk bagi amalan.Amalan adalah pembimbing menuju kebaikan.Hawa nafsu adalah kendaraan bagi kemaksiatan.Harta
Bahwa semua perintah yang ada di Alquran adalah bentuk kasih sayang Allah kepada kita. Allah tidak sekedar memberi kita rezeki, ada hal yang paling lebih penting dari rezeki yaitu petunjuk yang Allah turunkan kepada kita bagaimana kita tahu harus beriman, berakidah yang akan menyelamatkan kita dari perbuatan-perbuatan yang akan merusak diri kita sendiri baik dari
Ucapan seseorang hanyalah sebatas panjang lidahnya saja. Begitu juga dengan pujian terhadap manusia. Sejatinya, mereka yang memuji tidak akan tahu seluk beluknya seseorang. Karena kepandaian manusia itu pintar dalam menyimpan keburukan namun menunjukan kebaikan sedangkan Allah mengetahui segalanya. Jangan pernah suka dipuji atau mencari pujian manusia. Sekali mereka mengetahui satu kesalahan pada dirimu
Ketika menghadap Allah, yang kita bawa bukanlah atribut duniawi, pakaian yang bergengsi, yang mahal atau pakaian yang melambangkan kekuasaan. Karena semua di hadapan Allah sama dan yang Allah nilai adalah ketaqwaan. ••••••• Maka Imam An-Nawawi mendenifisikan makna taqwa dengan “Menta’ati perintah dan laranganNya”. Maksudnya menjaga diri dari kemurkaan dan adzab Allah Subhanahu wa Ta’ala. Ayat
Mohon setelah transfer konfirmasi via whatsapp ke : +6281272529972
