Admin3

Teknologi semakin maju, seberapa kuat kita dalam mengambil peluang tersebut? Jika kita tidak memanfaatkan teknologi kepada hal yang manfaat justru akan menjerumuskan kepada hal-hal yang buruk.   Maka dari itu, teknologi sekarang sebagai informasi, media, dan strategi dalam menyebarkan dakwah islam supaya banyak orang tahu dan menerima bahwa zaman sekarang diberikan fasilitas media yang memudahkan […]

Bersyukur ketika ditimpa musibah?   Berdasarkan hadits Rasulullah shalallahu alaihi wasallam di atas, menunjukkan bahwasanya musibah yang kita terima di dunia bukan lah musibah yang sesungguhnya melainkan sebuah hadiah yang Allah beri untuk mengurangi dosa-dosa yang telah kita lakukan.   Dan apabila seseorang mampu bersabar dan mengharapkan pahala dari musibah tersebut, maka sesungguhnya ia akan

Shalihaat, sadarkah kalian bahwa agama kita yang sempurna ini amat menjunjung tinggi bakti kepada kedua orang tua? Allah bahkan menyandingkan perintah untuk mengesakan-Nya dengan keharusan berbakti kepada mereka berdua. Allah berfirman: وَقَضَى رَبُّكَ أَلاَّ تَعْبُدُوا إِلآ إِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada

Anggapan sial mengurangi tauhid seorang muslim dan dinilai syirik.   Penilaian syirik ini dilihat dari beberapa sisi: (1) bergantung pada sesuatu yang bukan sebab secara hakiki, (2) memutuskan suatu kejadian seakan-akan menentang takdir Allah, dan (3) mengurangi tauhid. Untuk menghilangkan persangkaan sial di sini hanyalah dengan tawakkal. Karena tawakkal terdapat ketergantungan hati pada Allah. Hadits

Pernah dengar istilah Rebo wekasan?   Rebo Wekasan (rebo pungkasan) dalam bahasa Jawa, ‘Rebo’ artinya hari Rabu, dan ‘Wekasan’ atau ‘pungkasan’ artinya terakhir. Kemudian istilah ini dipakai untuk menamai hari Rabu terakhir pada bulan Safar.   Mereka yang perhatian dengan rebo wekasan berkeyakinan bahwa setiap tahun akan turun 320.000 balak, musibah, atau bencana, dan itu

Shalihaat, sejak kecil kita telah terbiasa diajarkan untuk senantiasa bersyukur mendapat nikmat. “Ucapkanlah ‘alhamdulillah’”, kata ibunda kita mendiktekan dan kita pun mengulanginya. Namun, sudah cukupkah cara bersyukur kita selama ini?   Ternyata, para ulama menjabarkan bahwa syukur tidak sekadar berujar alhamdulillah. Menurut Ibnul Qayyim dalam ‘Uddah Ash-Shabirin wa Dzakhirah Asy-Syakirin (hlm. 187), rukun syukur itu

Begitulah kaidahnya, apa yang kita masukkan ke dalam tubuh akan mempengaruhi tubuh. Namun setelah mengetahui pola makan yang sehat lalu apa lagi? Berikut poin-poin yang dapat kita usahakan :   Fokus pada Apa yang Dirasakan saat Makan Jika diri ini sudah terbiasa dengan makanan sehat berasal dari apa yang Allah sediakan untuk kita. Tentu akan

Alhamdulillah segala puji bagi Allah yang telah menciptakan segala sesuatu dan segala puji bagi Allah yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baik ciptaan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” [At-Tiin/95:4]   Allah menciptakan manusia penuh dengan cobaan dan ujian yang akan manusia

Bagaimana pendapat kamu dengan judul di atas? Bukankah pendidikan dasar itu dimulai dari TK atau PAUD?   Seperti yang sering kita dengar IBU ADALAH MADRASAH AWAL BAGI ANAK.   Kenapa hanya ibu? Bukankah seorang ayah juga berperan dalam mendidik anak? Karena anak mulai belajar bukan saat dia lahir ke dunia melainkan mulai saat dia dalam